Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Sumber Energi dalam Baterai Tidak Besar? Ini Penjelasannya
27 Februari 2024 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan sumber energi lainnya, baterai tidak dapat menghasilkan energi yang besar. Mengapa sumber energi dalam baterai tidak besar?
ADVERTISEMENT
Baterai diketahui adalah salah satu sumber energi yang digunakan pada berbagai perangkat. Baterai berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk kimia, kemudian diubah menjadi energi listrik.
Dengan begitu, baterai bisa membuat berbagai perangkat bisa dioperasikan. Misalnya ponsel, laptop, jam tangan, kendaraan listrik, perangkat medis, dan banyak lagi.
Cara Kerja Baterai
Dalam buku Seri Cerdas Tangkas - IPA Kelas 6 Semester 2 oleh X Kanopi, baterai adalah sumber energi yang memiliki batang karbon yang dikelilingi dengan serbuk berwarna hitam. Serbuk ini biasanya disebut sebagai elektrolit, yakni bahan kimia yang berfungsi sebagai penghantar listrik.
Di dalam elektrolit, terdapat dua elektroda (anoda dan katoda). Saat baterai dalam keadaan tidak digunakan, reaksi kimia antara anoda dan katoda melambat. Namun, ketika baterai dihubungkan ke suatu perangkat atau sirkuit, reaksi kimia ini dipercepat, menghasilkan aliran elektron (arus listrik) dari anoda ke katoda.
ADVERTISEMENT
Proses ini memungkinkan baterai dapat digunakan untuk memberdayakan berbagai perangkat, mulai dari ponsel hingga lampu. Tanpa adanya elektrolit dan proses reaksi tersebut, baterai tidak dapat berfungsi sebagai sumber energi.
Mengapa Sumber Energi dalam Baterai Tidak Besar?
Menurut Karyatmo, dkk dalam buku Kreatif Tematik Tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV untuk SD/MI, sumber energi dalam baterai tidak besar karena beberapa faktor. Salah satunya adalah kapasitas bahan kimia di dalamnya.
Baterai bekerja berdasarkan reaksi kimia antara zat kimia di anoda dan katoda. Kapasitas energi yang dapat disimpan terbatas oleh jumlah molekul dan elektron yang terlibat dalam reaksi kimia ini.
Meskipun ada berbagai jenis baterai dengan teknologi yang berbeda, kapasitas bahan kimia dasar membatasi seberapa banyak energi yang dapat disimpan.
ADVERTISEMENT
Kapasitas baterai juga harus seimbang dengan ukuran dan bobotnya. Peningkatan kapasitas sering kali diimbangi dengan peningkatan bobot dan ukuran baterai. Oleh karena itu, ada batasan dalam seberapa besar kapasitas baterai agar baterai tetap berukuran kecil dan mudah dibawa kemana saja.
Selain itu, Hamdi dalam bukunya yang berjudul Energi Terbarukan menjelaskan bahwa jumlah energi pada baterai juga dibatasi oleh reaksi bahan kimia di dalamnya.
Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam baterai mengalami degradasi atau reaksi tidak reversibel selama penggunaan berulang. Hal ini menyebabkan kapasitas baterai berkurang seiring waktu dan penggunaan. Reaksi ini dikenal sebagai penurunan siklus baterai.
Ukuran dan kapasitas baterai juga dipengaruhi oleh faktor keselamatan dan keamanan. Baterai yang lebih besar dan memiliki kapasitas yang lebih tinggi dapat lebih berisiko terbakar atau meledak.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, terdapat batasan ukuran dan kapasitas pada baterai yang digunakan untuk memastikan keselamatan pengguna saat memanfaatkannya.
(SAI)