Mengapa Urutan dalam Teks Prosedur Harus Disajikan Secara Sistematis?

ilustrasi teks prosedur. Foto: unsplash.com.

Artikel ini akan mengulas beberapa alasan mengapa urutan dalam teks prosedur harus disajikan secara sistematis. Teks prosedur sendiri merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Teks prosedur adalah teks yang di dalamnya menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dari suatu proses. Tahapan yang dijelaskan harus menggunakan bahasa yang singkat dan jelas.

Mengetahui alasan mengapa urutan dalam teks prosedur harus disajikan secara sistematis akan memudahkan penulis dalam menuliskan suatu proses atau petunjuk dengan baik.

Penjelasan Mengapa Urutan dalam Teks Prosedur Harus Disajikan Secara Sistematis

Ilustrasi Mengapa Urutan dalam Teks Prosedur Harus Disajikan Secara Sistematis? Foto: pixabay.com.

Salah satu alasan mengapa urutan dalam teks prosedur harus disajikan secara sistematis yaitu, karena teks ini bertujuan untuk membantu siapapun melakukan suatu hal, aktivitas, kebiasaan, dan suatu cara tertentu secara berurutan dengan tahapan yang benar.

Berdasarkan buku Teks Prosedur karya Amalia Adistri, urutan dalam teks prosedur harus disajikan secara sistematis karena tujuan utama dari teks ini memberikan petunjuk yang jelas dan mudah diikuti.

Jika urutannya tidak sistematis, pembaca bisa bingung atau melakukan langkah-langkah yang salah. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan atau kegagalan dalam proses tersebut.

Dengan urutan yang tepat, pembaca bisa mengikuti instruksi secara efisien dan hasil akhir dapat dicapai dengan baik. Alasan lebih spesifik mengapa urutan dalam teks prosedur harus sistematis, yaitu:

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teks prosedur yang ditulis secara sistematis akan membantu memastikan bahwa prosedur berjalan lancar dan hasil yang diinginkan tercapai tanpa masalah.

Yang Harus Diperhatikan saat Membuat Teks Prosedur

Ilustrasi teks prosedur. Foto: unsplash.com.

Selain urutan yang sistematis, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat membuat teks prosedur. Berikut poin-poin penting dalam membuat teks prosedur, dirangkum dari buku Pasal Teks yang disusun oleh Windi Mega Saputri, dkk:

1. Memperhatikan Judul Teks

Judul yang jelas dan singkat akan menggambarkan secara langsung tujuan dari teks prosedur tersebut. Misalnya “Cara Membuat Kopi Manual” atau “Langkah-langkah Mengganti Ban Mobil”.

2. Daftar Bahan atau Alat

Jika prosedur yang ditulis memerlukan alat dan bahan tertentu, daftar ini harus disajikan dengan jelas sebelum masuk ke langkah-langkahnya. Misalnya, pada resep masakan, alat dan hana harus dicantumkan lebih dulu.

3. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari penggunaan istilah teknis yang rumit jika tak diperlukan. Setiap intruksi harus ditulis dengan kalimat singkat dan jelas.

4. Menggunakan Kalimat Perintah

Kaidah kebahasaan teks prosedur umunya menggunakan kalimat imperative atau kaliamt perintah. Seperti, “potong sayuran” atau “nyalakan mesin”. Jenis kalimat ini membuat petunjuk dapat dipahami dan diikuti dengan mudah.

5. Menggunakan Visual atau Gambar

Jika membuat prosedur yang komplek, tambahkan visual seperti gambar, diagram, atau ilustrasi yang dapat membantu pembaca memahami langkah-langkah dengan baik.

6. Memperhatikan Detail

Setiap langkah yang ditulis dalam teks prosedur harus ditulis dengan detail. Tujuannya agar dapat diikuti tanpa kebingungan. Jika ada potensi bahaya atau kesalahan umum, tulis juha peringatan atau tips untuk menghindarinya.

7. Tinjau dan Uji Proses

Pastikan teks prosedur sudah diuji atau dicoba sebelumnya. Ini untuk memastikan semua langkah benar dan tidak ada yang terlewat atau tidak jelas.

Setelah langkah-langkah selesai, Anda bisa menambahkan penjelasan singkat tentang bagaimana hasil akhir yang diharapkan. Jika prosedur memiliki kriteria keberhasilan tertentu, pastikan itu disebutkan di bagian akhir.

Dengan memperhatikan poin-poin di atas, teks prosedur akan menjadi lebih mudah dipahami, diikuti, dan bermanfaat bagi pembaca.

Baca Juga: Apakah Perbedaan Utama Teks Prosedur dengan Jenis Teks Lainnya?

Jenis-jenis Teks Prosedur

Ilustrasi jenis-jenis teks prosedur. Foto: pixabay.com.

Setelah memahami definisi dan ciri-ciri teks prosedur, penting juga untuk mengetahui jenis-jenis teks prosedur. Teks prosedur terbagi menjadi dua jenis jika dilihat dari isi dan tujuannya.

Menyadur buku Teks Prosedur & Teks Negosiasi karya Sindi Dwi Rahayu, berikut jenis-jenis teks prosedur:

A. Berdasarkan Isi dan Tujuan

Berdasarkan isi dan tujuannya, teks prosedur dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Teks Prosedur yang Menggunakan Sebuah Alat atau Benda

Jenis teks prosedur ini memuat langkah-langkah atau panduan yang menjelaskan cara menggunakan suatu benda atau alat tertentu. Selain itu, teks ini juga dapat menguraikan penggunaan berbagai bahan secara rinci beserta takarannya.

Dengan demikian, isi dan tujuan dari teks prosedur jenis ini adalah untuk memberikan petunjuk dalam membuat atau melakukan sesuatu.

2. Teks Prosedur Melakukan Suatu Kegiatan

Jenis teks prosedur ini sering digunakan untuk menjelaskan kebiasaan dan sifat yang bermanfaat bagi banyak orang.

Jadi, teks prosedur tidak hanya membahas proses pembuatan suatu benda atau alat, tetapi juga dapat digunakan untuk menjelaskan aktivitas, kegiatan, atau kebiasaan baik.

B. Berdasarkan tingkat Kerumitannya

Teks prosedur juga bisa dibedakan berdasarkan tingkat kerumitannya. Antara lain, yaitu:

1. Teks Prosedur Sederhana

Jenis ini mencakup teks yang hanya berisi beberapa langkah dengan proses yang mudah diikuti dan dipraktikkan. Contohnya adalah cara membuat sop ayam, cara menumis kangkung, dan sejenisnya.

2. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks terdiri dari banyak langkah atau tahapan yang rumit dan cukup kompleks. Kadang, beberapa langkah bisa dilakukan secara bersamaan atau berurutan. Dalam teks ini, pembaca harus memperhatikan detail dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan.

3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol adalah teks yang langkah-langkahnya dapat dilakukan secara bergantian tanpa harus mengikuti urutan tetap. Yang penting, tujuan akhir dari prosedur tersebut tetap tercapai meskipun langkah-langkahnya dikerjakan dengan urutan yang berbeda.

(IPT)