Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal 4 Macam Tempat Ibadah Budha dan Perbedaannya
12 Juli 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:02 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melansir BBC, kuil Buddha dirancang sebagai simbol lima elemen kehidupan, yaitu api, udara, tanah, air, dan kebijaksanaan yang dilambangkan dengan bagian puncak bangunan.
Agama Budha sendiri mengenal 4 macam tempat ibadah yang dapat dikunjungi umatnya, yaitu Vihara, Stupa, Pagoda, dan Candi. Untuk mengetahui lebih jauh tentang keempat tempat ibadah Budha tersebut, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Vihara
Tempat ibadah Budha yang pertama adalah Vihara . Sejatinya, Vihara berfungsi sebagai pusat kegiatan agama dan kebudayaan umat Budha. Karena itu, komplek Vihara juga dimanfaatkan sebagai tempat belajar, berkumpul, serta tempat tinggal para Bhikkhu.
Ada pula Vihara dalam skala kecil yang disebut sebagai cetiya. Mengutip buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti oleh Karsan dan Effendhie Tanumihardja, Cetiya hanya berfungsi sebagai tempat kebaktian saja. Tempat kebaktian itu disebut dengan baktisala.
ADVERTISEMENT
Di dalam ruang puja bakti Vihara terdapat altar yang berfungsi sebagai tempat diletakkannya Buddha Ruppang. Ini digunakan umat Buddha sebagai objek untuk menghormati dan mengingat Buddha Gotama. Selain itu, terkadang altar dilengkapi dengan Bodhisattva Rupang serta benda-benda puja, seperti dupa, lilin, air, dan bunga.
Tak sedikit masyarakat awam yang menyamakan Vihara dengan Klenteng meski faktanya keduanya berbeda. Kelenteng adalah tempat ibadah umat Konghucu yang kebanyakan digunakan untuk memohon sesuatu dan bersifat pribadi. Sedangkan di Vihara, peribadatan lebih bersifat kebaktian serta dapat diisi ceramah oleh Bhikkhu atau Dharmaduta.
2. Stupa
Stupa adalah lambang agama Budha yang terlihat seperti mangkuk terbalik berbentuk persegi empat atau segi delapan dengan tongkat di atasnya sehingga bentuknya menyerupai lonceng.
ADVERTISEMENT
Stupa menjadi identitas yang menandakan suatu bangunan suci beragama Budha. Di beberapa wilayah, stupa merupakan lambang bagi tempat penguburan barang peninggalan yang berharga. Karenanya, keberadaan stupa sering menjadi peringatan dan penghormatan atas kehadiran Sang Budha beserta ajaran-ajarannya.
3. Pagoda
Pagoda adalah tempat ibadah Budha semacam Menara tinggi yang memiliki atap bertumpuk-tumpuk. Secara umum, pagoda memiliki arsitektur khas Tiongkok.
Mengutip laman china.org.cn, Pagoda mulanya digunakan sebagai tempat penyimpanan jasad Sakyamuni, pendiri ajaran Budha. Tujuannya adalah untuk melestarikan peninggalan-peninggalannya.
Perkembangan arsitektur bangunan Pagoda di setiap negara berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan sejarah dan budaya bangsa tersebut. Misalnya, China, Korea, dan Jepang memiliki tipe Pagoda dengan atap berbentuk persegi yang khas pada setiap tingkatnya. Di sana, Pagoda lebih berfungsi sebagai monument.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Pagoda di Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand, di mana bagian atap Pagoda berbentuk kerucut atau piramid dan berfungsi sebagai tempat ibadah.
4. Candi
Arsitektur candi biasanya dihiasi dengan relief dan arca yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada para umat saat mengunjunginya.
Salah satu candi Budha paling terkenal di Indonesia adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Sampai sekarang, Borobudur digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan. Setiap tahunnya, umat Budha dari berbagai daerah datang dan berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak.
ADVERTISEMENT
Selain Borobudur, ada sejumlah nama candi yang juga terkenal di Indonesia. Misalnya, Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Pawon, dan sebagainya.
(ADS)