Mengenal 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Jadi Khalifah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 Juni 2020 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AFP/Abdel Ghani BASHIR
zoom-in-whitePerbesar
AFP/Abdel Ghani BASHIR
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang melihat langsung perjuangan Nabi Muhammad SAW masuk dalam kategori Sahabat Nabi. Hubungan mereka dengan Nabi Muhammad begitu erat dan juga menjadi murid dan penerusnya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak definisi soal Sahabat Nabi Muhammad. Salah satunya ada yang menyebut Sahabat Nabi sebagai orang yang mempercayai ajarannya dan meninggal dalam keadaan Islam. Buku al-Isabat fi Tamyiz al-Sahabah, Ibu Hajar al-Asqalani, menyebut:
"Sahabat (صحابي, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam."
Sedangkan ulama tabi'in Said bin al-Musayyib berpendapat, "Sahabat Nabi adalah mereka yang pernah hidup bersama Nabi setidaknya selama setahun, dan turut serta dalam beberapa peperangan bersamanya."
Terlepas dari banyaknya versi definisi, beberapa dari Sahabat Nabi ditunjuk sebagai Khalifah begitu Rasulullah wafat. Siapa saja Sahabat Nabi yang menjadi empat Khalifah yang pertama berkuasa? Berikut penjelasannya.

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar memeluk agama Islam setelah diajak Rasulullah. Lalu, Abu Bakar juga ikut menyebarkan ajaran tersebut kepada beberapa tokoh penting dalam sejarah Islam, salah satunya adalah Usman bin Affan.
ADVERTISEMENT
Abu Bakar juga dikenal sebagai salah satu orang yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasulllah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, keduanya menjadi tetangga. Usianya keduanya juga hanya berselisih 2 tahun 1 bulan di mana Abu Bakar jauh lebih muda.
Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar langsung ditunjuk sebagai penggantinya lewat musyawarah yang dilakukan di Madinah. Karena terjadi banyak perdebatan, penunjukkan ABu Bakar pun menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam yang terbagi menjadi dua pihak, yakni kaum Sunni dan Syi'ah.

Umar bin Khattab

Ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam di Mekkah, Umar menjadi salah satu sosok menentang. Bahkan, Umar sempat mencoba membunuh Nabi Muhammad. Namun, dalam perjalanannya ia malah mendapat kabar bahwa adik perempuan Umar, Fatimah binti Khatab, telah memeluk Islam.
ADVERTISEMENT
Umar pun pulang ke rumahnya dan bermaksud memarahi Fatimah. Saat Umar tiba di rumah, Fatimah sedang membaca Alquan surat Thoha ayat 1-8. Mendengar hal tersebut, Umar pun memukul Fatimah hingga berdarah. Namun, Umar justru iba melihat Fatimah terkapar dan akhirnya setelah kejadian tersebut ia memeluk Islam.
Setelah Rasulullah wafat, Umar menjadi salah satu penasehat Abu Bakar. Karenanya, Umar juga langsung dipercaya untuk menjadi penerus Abu Bakar sebagai Khalifah kedua. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam berkembang sangat pesat dengan mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia.

Utsman bin Affan

Utsman adalah Khalifah ketiga yang berkuasa pada periode tahun 644-656. Ia adalah Khalifah dengan masa kekuasaan terlama. Pernikahannya dengan dua putri Nabi Muhammad membuatnya mendapat julukan Dzun Nurrain (pemilik dua cahaya).
ADVERTISEMENT
Utsman terlahir di keluarga yang berkecukupan. Sepulangnya dari perjalanan bisnis ke Suriah pada 611, Utsman mendengar adanya ajaran Islam yang disebarkan Nabi Muhammad. Selanjutnya, ia pun berdiskusi dengan Abu Bakar sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Keputusan Utsman memeluk Islam membuat kaum Bai Ummayyah marah.
Kebetulan, Utsman memang memiliki hubungan yang erat dengan Abu Bakar. Saat Abu Bakar menjadi Khalifah, Utsman menjadi orang pertama setelah Umar yang menawarkan kesetiaan. Ia baru terpilih menjadi Khalifah setelah Umar wafat. Saat itu, ada lima sosok lain yang juga dipertimbangkan menjadi Khalifah selain Utsman, termasuk salah satunya Ali.

Ali bin Abi Talib

Lahir di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, Ali disebut sebagai pria pertama yang percaya Nabi Muhammad menerima wahyu atau orang kedua setelah Khadijah. Saat itu Ali baru berusia 10 tahun. Hal tersebut yang membuat Ali memiliki banyak waktu untuk belajar. Kebetulan, hubungan keduanya adalah sepupu karena ayah Ali, Abu Talib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi Muhammad, Abdullah bin Abdul Mutthalib.
ADVERTISEMENT
Namun, sejak berusia 6 tahun, Ali diangkat sebagai anak asuh Rasulullah. Sepanjang hidupnya, ia juga telah membantu Nabi Muhammad di banyak peperangan, termasuk Perang Badar di mana ia disebut-sebut sebagai pahlawan.
Setelah Rasulullah wafat, kaum Syi'ah meyakini bahwa Ali yang seharusnya menjadi Khalifah. Namun, Abu Bakar yang tetap terpilih sebagai pengganti Nabi Muhammad. Pada akhirnya, Ali baru terpilih sebagai Khalifah setelah Utsman bin Affan meninggal dunia. (AFU)