Mengenal 5 Ciri-Ciri Pantun

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2020 10:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menulis Pantun foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menulis Pantun foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pantun menjadi karya sastra lama yang masih digemari hingga saat ini. Karya sastra ini kerap digemari dan digunakan oleh berbagai kalangan dan usia. Awalnya, pantun merupakan sastra lisan, namun saat ini sudah ada pantun yang tertulis.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, pantun dapat melatih kecepatan berpikir dan kemampuan untuk mengolah kata. Tak hanya itu, pantun juga mampu memperkuat pesan.
Puisi lama ini juga memiliki beberapa ciri yang unik, salah satunya adalah kata-katanya yang bersajak. Lantas, apa saja ciri-ciri pantun? Simak ulasan berikut.

Empat Baris

Umumnya, pantun terdiri dari empat baris atau bait. Dua bait awal merupakan sampiran dan dua bait berikutnya menjelaskan isi. Tapi, ada juga pantun yang lebih singkat dengan dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi.
Ilustrasi Menulis Pantun foto: Unsplash

8-12 Kata

Pantun memiliki aturan tersendiri dalam penulisannya. Yakni, setiap baris atau larik hanya terdiri dari 8-12 suku kata.

Sampiran dan Isi

Keunikan pantun terletak dalam sampiran dan isinya. Sampiran biasanya memuat kata-kata yang unik, jenaka dan tak berhubungan dengan isi. Sedangkan, isi akan menunjukkan maksud atau pesan dari pantun.
ADVERTISEMENT

Bersajak atau Berima

Salah satu ciri pantun yang membuatnya mudah dikenali adalah sajak atau rima. Rima merupakan kesamaan bunyi dalam puisi, tepatnya pada baris pertama dengan ketiga dan bari kedua dengan keempat. Umumnya, pantun terdiri dari rima a-b-a-b dan a-a-a-a.

Nama Penulis Tak Diketahui

Tak seperti karya sastra lainnya, nama penulis pantun justru tak dituliskan. Ini karena pantun disebarkan secara lisan.
(GTT)