Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal 5 Sosok Imam Besar Masjid Istiqlal dari Masa ke Masa
23 Agustus 2022 14:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selain Monas, Masjid Istiqlal merupakan salah satu landmark kota Jakarta. Masjid ini terletak di pusat Jakarta, tepatnya di lahan bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka dekat Monumen Nasional.
ADVERTISEMENT
Masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut diprakarsai oleh Presiden Soekarno dan dirancang oleh Friedrich Silaban, seorang arsitek beragama Kristen Protestan. Masjid Istiqlal mulai dibangun pada 24 Agustus 1961 dan diresmikan pada 22 Februari 1978.
Mengutip laman petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, selain digunakan sebagai tempat beribadah umat Muslim, Masjid Istiqlal juga diperuntukkan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum lainnya. Masjid ini juga menjadi salah satu wisata yang populer di Jakarta.
Masjid Istiqlal memiliki seorang imam besar yang bertugas mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai syariat Islam yang berlaku. Imam besar Masjid Istiqlal juga berperan dalam memberikan layanan konsultasi agama bagi masyarakat.
Hingga tahun 2002, masjid Istiqlal mempunyai lima imam besar yang bertanggung jawab dari masa ke masa. Siapa saja mereka? Berikut profil singkatnya yang dapat disimak.
ADVERTISEMENT
Imam Besar Masjid Istiqlal
1. K.H. A. Zaini Miftah
K.H. A. Zaini Miftah merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal pertama yang menjabat tahun 1970-1980. Beliau adalah tokoh agama terkemuka pada zamannya yang berjasa dalam merintis berdirinya Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), sebuah perguruan tinggi yang secara khusus mengajarkan seni baca dan menghafal Al-Qur’an.
K.H. Zaini Miftah berasal dari Madura, Jawa Timur. Mengutip buku Mimbar Jum’at: Bulan Sya’ban sebagai Gerbang Menuju Ramadlan Bulan Taqwa terbitan Bidang Penyelenggara Peribadatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), ia dikenal sebagai sosok yang karismatik, berwibawa, dan sangat dicintai umat.
Fatwa nasihat-nasihatnya dikenang, terutama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) atau lomba membaca Al-Qur'an yang sampai sekarang masih terus diadakan secara rutin dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
2. K.H. Muchtar Natsir
Usai K.H. A. Zaini Miftah selesai menjabat, posisi Imam Besar Masjid Istiqlal ditempati oleh K.H. Muchtar Natsir. Ia adalah imam besar dengan masa jabatan terlama, yaitu 24 tahun, dari tahun 1980 hingga 2004.
Selain menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Muchtar Natsir juga pernah menjabat sebagai Kanwil Departemen Agama dan Direktur Urusan Agama Islam Departemen Agama. Ia meninggal dunia pada tahun 2004 karena penyakit stroke yang dideritanya.
3. K.H. Nasrullah Jamaluddin
K.H. Nasrullah Jamaluddin adalah Imam Besar Masjid Istiqlal periode 1990-2006. Menurut Mimbar Jum’at Edisi 1102 Tahun XXII/2021 terbitan BPMI, selama 16 tahun masa jabatannya, ia lebih banyak mempelajari dan mengajarkan bacaan Al-Qur'an serta ulumul Qur’an kepada masyarakat, baik para qariah maupun masyarakat umum.
4. Prof. Dr. K.H. Ali Musthafa Ya’qub, M.A.
ADVERTISEMENT
Berasal dari Kemiri, Batang, Jawa Tengah, Prof. Dr. K.J. Ali Musthafa Ya’qub, adalah Imam Besar Masjid Istiqlal keempat yang menjabat pada 2005-2016. Ia merupakan ulama ahli hadits Indonesia yang sempat menjabat sebagai Sekjen Pimpinan Pusat Ittihadul Muballighin, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, serta Ketua STIDA al-Hamidiyah Jakarta.
Berkat keahliannya dalam bidang ilmu hadits, K.H. Ali Musthafa Ya’qub mendirikan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus Sunnah di Pisangan Barat, Ciputat, Tangerang Selatan dan Janda Baik, Pahang, Malaysia.
5. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.
Jabatan Imam Besar Masjid Istiqlal pada 2006 sampai sekarang dipegang oleh Prof Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. Mengutip laman resmi Masjid Istiqlal, beliau telah memberikan banyak sumbangsih bagi perkembangan Islam di Indonesia lewat berbagai buku dan karya ilmiahnya.
ADVERTISEMENT
Selain menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar juga pernah menjadi Wakil Menteri Agama periode 2011-2014, pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Umat Beragama, dan Dirjen di Departemen Agama.
Banyak penghargaan yang diraih atas kerja dan karya yang pernah ia ciptakan, antara lain Bintang Karya Satya dari Presiden RI tahun 2001, International Best Leadership Award tahun 2002, dan Penghargaan Mahaputra dari Presiden RI tahun 2014.
(ADS)