Konten dari Pengguna

Mengenal 7 Kitab Dasar yang Diajarkan di Pesantren

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Maret 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mempelajari kitab dasar di Pesantren. Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mempelajari kitab dasar di Pesantren. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kitab kuning merupakan literatur keislaman yang banyak diajarkan di pesantren. Mengutip jurnal Kitab Kuning Sebagai Literatur Keislaman Dalam Konteks Perpustakaan Pesantren karya Mustofa (2018), kitab kuning adalah kitab warisan abad pertengahan Islam yang ajarannya terdiri dari nahwu dan sharaf, fikih, usul fiqh, hadits, tafsir, tauhid, tasawuf, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Kitab kuning juga disebut sebagai kitab gundul karena tidak memiliki harakat, berbeda dengan Alquran pada umumnya. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning dibutuhkan waktu belajar yang relatif lama.
Mengutip buku Kurikulum Pesantren (Model Integrasi Pembelajaran Salaf Dan Khalaf) karya Darul Abror, kitab-kitab klasik yang diajarkan digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu kitab dasar, menengah, dan tinggi. Nah melansir situs Ponpes Al Hasanah, berikut ini adalah 7 kitab dasar yang biasa menjadi rujukan di pesantren Tanah Air:

Kitab Al-Ajurumiyah

Santri mengikuti kajian kitab kuning di Pesantren Nasyirul Ulum, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (8/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Melansir Model Pembelajaran Kitab Al-Jurumiyah di Pondok Pesantren Wali Songo tulisan Ilham Fauzi (2017), kitab ini ditulis oleh ahli bahasa bernama Muhammad bin Muhammad bin Daud Ash Shanhanjy.
Al-Ajurumiyah adalah salah satu kitab dasar yang mempelajari ilmu nahwu atau kaidah dalam Bahasa Arab yang berfungsi untuk mengetahui perubahan yang terjadi di akhir-akhir kata.
ADVERTISEMENT
Rumus-rumus dasar pelajaran bahasa Arab klasik ditulis secara sistematis sehingga memudahkan dalam menghafalnya. Dimulai dari bab Kalam (kalimat) hingga bab terahir yaitu Makhfudzotil Asma’ (kalimat isim yang di baca khafd atau kasrah).

Kitab Amtsilah At-Tashrifiyah

Selain ilmu nahwu, para santri juga perlu menguasai ilmu sharaf. Ilmu ini dikhususkan untuk mempelajari perubahan bentuk kata. Nah salah satu kitab yang disarankan untuk pemula adalah Amtsilah Tashrifiyah.
Melansir nu.or.id, kitab ini dikarang KH. Ma’shum ‘Aly dari Jombang. Keistimewaan kitab ini adalah susunannya yang sistematis, mulai dari tsulatsi mujarrad (kata kerja) hingga seterusnya beruntun, dan diawali dari at-tashrîf al-ishtilâhi hingga at-tashrîf al-lughawi.

Kitab Mushtholah Al-hadits

Santri belajar memaknai Kitab Kuning saat mengaji 'Kilatan Kitab' di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Alquran penting untuk dipelajari secara intensif oleh umat Islam. Salah satu rujukan yang dipakai untuk memahami seluk beluk hadits adalah Kitab Mushtholah Al-hadits.
ADVERTISEMENT
Kitab ini berisi informasi mengenai macam-macam hadits, kriteria hadits, syarat orang yang berhak meriwayatkan hadits dan lain-lain. Kitab Mushtholah Al-hadits dikarang oleh al-Qodhi abu Muhammad ar-Romahurmuzi yang mendapatkan perintah dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena pada waktu itu banyak orang yang meriwayatkan hadist-hadist palsu.

Kitab Arba’in Nawawi

Al-Arba‘in An-Nawawiyyah bermakna 40 Hadits karya an-Nawawi. Isinya berupa hadits-hadits pokok dalam agama Islam. Mengutip jurnal Manhaj Imam An-Nawai dalam Kitab Al-Arba´in An-Nawaiyah karya Abdullah AS dkk (2017), kitab ini memuat dasar-dasar agama seperti Tauhid, Akhlak, Fiqh, Muammalat dan Syari’ah.
Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari hadits-hadits tersebut karena terkait dengan kehidupan agama dan akhirat, ketaatan, urusan duniawi, dan lain-lain.

Kitab At-Taqrib

Kitab Taqrib karangan Al-Qodhi Abu Syuja’ Ahmad bin Husain bin Ahmad Al-Ashfahaniy menjadi rujukan dasar dalam mempelajari ilmu fiqh. Di atas Kitab Taqrib ada Kitab Fathul Qorib, Tausyaikh, Fathul Mu’in, yang semuanya merupakan penjelasan dari At-Taqrib.
ADVERTISEMENT

Kitab Aqidatul Awam

Santri mengikuti kilatan kitab kuning yang dipimpin Kiai Fahmi Amrullah di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Selasa (7/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Salah satu kitab yang menjadi bahan ajar mengenai aqidah adalah Aqidatul Awam karya Syaikh Ahmad Marzuqi Al-Maliki. Mengutip Penerapan Program Kajian Kitab Tauhid Nazam Aqidatul Awwam Dalam Penanaman Nilai Aqidah Siswa Di Mi Nidhomiyah Kwadungan karya Riski Nafisa (2020), aqidatul awam artinya aqidah untuk orang-orang awam.
Dalam syarah Nur Al-Zholam, Syekh Nawawi menyebut kitab ini penting untuk dipelajari setiap mukallaf. Sebab dengan mengenal Allah, manusia akan mengenal dirinya sendiri dan senantiasa menjalankan perintah Sang Pencipta dan menjauhi larangannya.

Kitab Ta’limul Muta’alim

Tidak peduli seberapa kaya atau berilmunya seseorang, semua itu akan sia-sia tanpa diimbangi oleh akhlak atau tabiat yang mulia. Akhlak merupakan salah satu pondasi penting untuk kaum muslimin sehingga perlu dipahami. Kitab dasar yang menerangkan mengenai akhlak adalah kitab Ta’limul-Muta’alim karangan Syaikh Burhanuddin Az-Zarnuji.
ADVERTISEMENT
(ERA)