Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Aksara Lampung Lengkap dengan Sejarah Perkembangannya
1 Desember 2021 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aksara Lampung atau Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa. Mengutip buku Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara karya Dewaki Kramadibrata, aksara ini mulanya berasal dari India yang biasa disebut dengan aksara Deva Nagari.
ADVERTISEMENT
Sejarahnya dimulai ketika Kerajaan Tulangbawang runtuh dan orang Lampung banyak yang berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya. Sejak saat itu, aksara Palawa mulai masuk dan mempengaruhi perkembangan masyarakatnya.
Ragam tulisan dalam aksara Lampung berjenis suku kata, mirip seperti huruf hidup dalam bahasa Arab. Aksara Lampung menggunakan tanda fathah di baris atas, tanda kasrah di baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan.
Seperti apa bentuknya dan bagaimana sejarah perkembangannya? Nah, berikut kami rangkum informasinya untuk Anda.
Sejarah dan Contoh Aksara Lampung
Aksara Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong, aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara. Formasinya terdiri dari huruf induk, anak huruf, huruf ganda, dan gugus konsonan. Selain itu, ada juga lambang, angka, dan tanda baca di dalamnya.
Merujuk pada buku Kamus Populer Dayak Kenyah Uma' Timai, aksara Lampung atau Had Lampung biasa disebut dengan istilah Kaganga. Aksara ini ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan huruf induk berjumlah 20 buah.
ADVERTISEMENT
Aksara Lampung telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Penulisan aksara yang kuno membuat masyarakat Lampung dan pemangku adat setempat melakukan beberapa penyempurnaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baron Sloet van de Beele, aksara Lampung sebenarnya memiliki banyak variasi bentuk. Itu terjadi karena pengaruh perbedaan zaman dan daerah penulisannya.
Seperti disebutkan di awal, aksara Lampung merupakan perkembangan dari aksara Deva Nagari. Setelah masuk dan memengaruhi masyarakat Lampung, aksara ini mulai dipakai hampir di seluruh daerah Sumatera Selatan.
Terkadang, mereka menyebut aksara Lampung dengan istilah Surat Ulu atau Surat Ugan. Aksara ini bisa menciptakan banyak varian bunyi seperti mi, mu, to, te, dan sebagainya.
Berdasarkan bentuknya, aksara Lampung dibedakan menjadi dua macam, yaitu aksara Lampung Lama dan aksara Lampung Sekarang . Kedua aksara ini mempunyai beberapa perbedaan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan pertama terletak dari segi jumlahnya. Aksara Lampung lama terdiri atas 19 huruf, sedangkan aksara Lampung sekarang terdiri atas 20 huruf. Perbedaan kedua terletak pada tanda bunyinya, sedangkan perbedaan ketiga adalah tanda bacanya.
Simak contoh aksara Lampung Lama dan Sekarang berikut:
Aksara Lampung Lama
Aksara Lampung Sekarang
(MSD)