Mengenal Apa Itu Diwali beserta Tradisinya bagi Umat Hindu di India

Ilustrasi keluarga India yang tengah merayakan Diwali. Foto: StockImageFactory.com/Shutterstock

Diwali yang disebut juga sebagai “Festival of Lights” merupakan perayaan utama bagi orang India. Di Malaysa dan Singapura, perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan Deepavali.

Perayaan Diwali melambangkan kemenangan atas kebaikan terhadap keburukan. Lampu-lampu dan lampion akan dinyalakan pada festival ini sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia.

Mengutip buku The Best of India susunan Dony Prayudi (2016), Diwali dirayakan selama enam hari berturut-turut dalam kalender Hindu bulan “Ashwayuja”. Biasanya, perayaan ini terjadi dalam bulan Oktober atau November.

Di India, perayaan Diwali menjadi salah satu festival paling populer dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang apa itu Diwali selengkapnya yang menarik untuk Anda simak.

Serba-Serbi Perayaan Diwali

Pada dasarnya, Diwali merupakan hari raya agama Hindu yang dirayakan oleh orang-orang berkebangsaan India. Dijelaskan dalam buku Setengah Windu: Sebuah Perjalanan Meraih Mimpi karya Sahesti, ciri khas perayaan ini yaitu gemerlapnya cahaya yang menjadi lambang sukacita dan harapan.

Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: phive/Shutterstock

Saat perayaan Diwali tiba, akan dinyalakan berbagai macam penerangan mulai dari lampu tradisional, lampu warna-warni, lampion, lilin, hingga kembang api. Umat Hindu di India biasanya akan melakukan sembahyang dan makan-makan pada perayaan ini.

Tak lupa, mereka juga menghubungi sanak saudara via telepon untuk sekadar melepaskan kerinduan karena sudah bertahun-tahun tidak bersua. Tradisi ini sudah dijalankan oleh masyarakat India secara turun-temurun.

Umat Hindu, Jain, dan Sikh sama-sama menganggap festival Diwali sebagai perayaan hidup. Mereka menggunakan perayaan ini untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman.

Seperti disebutkan sebelumnya, Diwali biasanya dirayakan selama enam hari berturut-turut. Hari pertama dalam festival ini disebut sebagai Vasu Daras yang diperuntukkan bagi hewan sapi yang dipandang suci oleh umat Hindu.

Sementara hari kedua dianggap sebagai hari terbaik bagi umat Hindu untuk membeli barang berharga seperti emas dan perak. Mereka percaya bahwa hari spesial ini akan membawa keberuntungan sepanjang tahun.

Hari ketiga disebut sebagai Naraka Chaturdashi, yakni hari penting yang diperingati untuk mengenang peristiwa Dewa Krisna membunuh raksasa Narakasura. Ini merupakan lambang dari kemenangan atas kebaikan terhadap kejahatan.

Ilustrasi perayaan Diwali. Foto: Snehal Jeevan Pailkar/Shutterstock

Hari keempat disebut sebagai Laksmi Puja yang diisi dengan pemujaan terhadap Dewi Laksmi dan Dewa Ganesha. Menurut kepercayaan umat Hindu, Dewi Laksmi merupakan dewi pembawa kesejahteraan, sedangkan Dewa Ganesha merupakan dewa pembawa keberuntungan.

Hari kelima Diwali dikenal dengan istilah Bali Pratipada, yaitu peringatan kemenangan atas Dewa Krisna yang menyelamatkan rakyat dan sapi dari bencana banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana.

Terakhir hari keenam atau Yama Dwitiya yang diperingati untuk mengenang kunjungan Yama (dewa kematian) ke adiknya yang bernama Yami. Kala itu, kunjungan mereka diisi dengan makan bersama dan Yama memberikan hadiah kepada adiknya.

Oleh karena itu, pada hari keenam ini umat Hindu biasanya akan mengunjungi saudara perempuannya dan memberikan hadiah. Ini dilakukan untuk mempererat tali kekeluargaan di antara mereka.

(MSD)