Mengenal Apa Itu Fast Fashion, Ciri-ciri, dan Dampak yang Ditimbulkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fast fashion. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fast fashion. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Fast fashion adalah konsep yang banyak diterapkan oleh retailer pakaian di seluruh dunia saat ini. Dalam industri fashion, tren fast fashion disebut sebagai sebuah konsep bisnis yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, produk fast fashion yang mengedepankan harga terjangkau kini memang digandrungi berbagai kalangan, terutama anak muda. Banyak dari mereka yang membeli produk fast fashion demi mengikuti tren kekinian.
Di sisi lain, fast fashion juga erat kaitannya dengan pencemaran lingkungan. Bahkan, fast fashion menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia. Lantas, apa itu fast fashion sebenarnya? Agar lebih memahaminya, simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Fast Fashion?

Ilustrasi fashion. Foto: Unsplash
Fast fashion adalah istilah yang digunakan oleh industri tekstil dengan berbagai model fashion yang silih berganti dalam waktu singkat. Fast fashion mengusung model desain yang mengikuti tren dengan waktu produksi yang sesingkat-singkatnya.
Mengutip laman The Good Trade, fast fashion adalah metode desain, manufaktur, dan pemasaran yang berfokus pada produksi pakaian dalam jumlah cepat. Industri ini memiliki target untuk memenuhi pasokan busana di tiap gerainya dalam waktu singkat dengan biaya produksi rendah.
ADVERTISEMENT
Industri pakaian ready-to-wear kini didominasi oleh fast fashion. Brand-brand besar seperti Zara, H&M, dan Topshop adalah beberapa contohnya. Mereka berlomba-lomba men-supply busana ke gerai modenya yang tersebar di seluruh dunia secara massal dan dalam tempo cepat.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, industri fast fashion lebih mementingkan kuantitas dibanding kualitas. Bahan baku yang digunakan cenderung berkualitas buruk sehingga pakaian tidak tahan lama.
Model fashion seperti ini hanya mengedepankan tren terkini. Koleksinya mungkin sering ditampilkan pada peragaan busana, tetapi jika trennya meredup, pakaian tersebut akan dibuang begitu saja. Sistem inilah yang menyebabkan fast fashion berdampak buruk bagi lingkungan.

Ciri-ciri Fast Fashion

Ilustrasi fast fashion. Foto: Unsplash
Fast fashion memiliki sejumlah perbedaan dari industri pakaian lainnya. Agar lebih mudah mengenalinya, berikut ciri-ciri fast fashion yang dikutip dari jurnal Dampak Fast Fashion dan Peran Desainer dalam Menciptakan Sustainable Fashion tulisan Chanifathin Nidia dan Ratna Suhartini.
ADVERTISEMENT

Dampak Fast Fashion

Seperti yang dijelaskan, fast fashion memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak negatifnya untuk lingkungan yang dirangkum dari situs environment.co.

1. Penggunaan air berlebihan.

Industri fast fashion menggunakan hampir 97 miliar meter kubik air setiap tahun untuk menghasilkan bahan baku berlimpah.

2. Menghasilkan limbah plastik dan serat sintetis

Untuk menekan biaya produksi, kebanyakan industri fast fashion menggunakan serat sintetis sebagai bahan baku pakaiannya.

3. Ketergantungan energi tak terbarukan

Sebagian besar industri fast fashion mengandalkan bahan bakar fosil untuk memberikan daya pada fasilitas manufaktur mereka.
ADVERTISEMENT

4. Menimbulkan gaya hidup konsumtif bagi masyarakat

Strategi bisnis fast fashion adalah membuat produk dengan kuantitas terbatas untuk barang tertentu. Strategi tersebut yang membuat konsumen berlomba-lomba memilikinya.
(ADS)