Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu FINASIM dalam Dunia Kedokteran beserta Tugasnya
15 Januari 2025 15:29 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
FINASIM adalah gelar khusus yang diberikan kepada dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia. Istilah ini merupakan singkatan dari Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan gelar FINASIM, seorang dokter harus menyelesaikan program dokter umum terlebih dahulu. Lalu, dilanjutkan dengan studi spesialisasi dalam bidang penyakit dalam dan mengikuti seleksi dan ujian yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Meski bukan gelar baru di dunia kedokteran , FINASIM masih asing bagi sebagian orang. Agar lebih paham dengan gelar kedokteran ini, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Apa Itu FINASIM?
Dalam dunia kedokteran, gelar dan akreditasi menjadi tanda keahlian, kompetensi, dan dedikasi seorang dokter terhadap profesinya. Salah satu gelar dalam lingkup kedokteran spesialis adalah FINASIM.
Gelar FINASIM diberikan oleh Kemenkes dengan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi seorang dokter spesialis penyakit dalam.
ADVERTISEMENT
Secara struktural, gelar FINASIM biasanya ditulis setelah nama dokter spesialis. Contohnya yaitu, dr. John Doe, Sp.PD, FINASIM.
Gelar Sp.PD menandakan spesialis penyakit dalam, sementara FINASIM menunjukkan bahwa ia adalah dokter dengan gelar akademik tertinggi di bidang penyakit dalam.
Gelar FINASIM merupakan pencapaian yang sangat terhormat di dunia kedokteran. Sebab, gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah menguasai tingkat keahlian tertinggi dalam spesialisasi bedah penyakit dalam.
Gelar ini juga dapat meningkatkan profesionalisme serta reputasi seorang dokter, baik di kalangan masyarakat maupun rekan sejawat. Selain itu, gelar ini dapat membuka peluang karir yang lebih luas.
Melansir laman resmi PAPDI, FINASIM adalah tenaga medis yang berperan penting dalam membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit dalam. Dengan keahlian dokter FINASIM, pasien dapat menerima diagnosis yang tepat serta pengobatan yang optimal.
ADVERTISEMENT
Untuk memperoleh gelar FINASIM, seorang dokter harus menunjukkan kompetensi profesional yang tinggi dalam bidang penyakit dalam. Kompetensi tersebut mencakup kemampuan untuk mendiagnosis, mengobati, serta merawat pasien yang mengalami gangguan pada kepala dan leher, dan juga kemampuan dalam melakukan prosedur bedah yang relevan.
Selain itu, dokter tersebut harus mematuhi prinsip-prinsip etika kerja yang baik, yang mencakup penghormatan terhadap hak pasien dan penerapan standar etika kedokteran yang tinggi.
Dokter yang ingin meraih gelar FINASIM juga perlu memiliki latar belakang pendidikan yang solid serta pengalaman kerja yang cukup. Di samping itu, pengalaman dalam penelitian dan publikasi ilmiah juga menjadi salah satu syarat yang penting.
Hal ini mencerminkan komitmen dokter tersebut untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan kemampuan mereka dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan khususnya di bidang bedah kepala dan leher.
ADVERTISEMENT
Tugas Dokter FINASIM
Pada dasarnya, tugas dokter FINASIM sama seperti dokter spesialis penyakit dalam pada umumnya, yakni menangani berbagai kondisi medis yang terkait dengan organ tubuh utama. Melansir WebMD, berikut beberapa tugas dokter FINASIM maupun dokter penyakit dalam yang umum dijumpai:
1. Pemeriksaan dan Diagnosa
Dokter penyakit dalam baik yang telah mendapatkan gelar FINASIM maupun belum akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien, termasuk wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan, gejala yang dialami, dan faktor risiko. Setelah itu, mereka akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan diagnosis yang tepat.
2. Perawatan Penyakit Kronis
Banyak pasien yang datang kepada dokter penyakit dalam untuk mengelola penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung. Dalam hal ini, dokter penyakit dalam memiliki peran besar dalam memberikan perawatan berkelanjutan untuk mengendalikan penyakit-penyakit ini.
ADVERTISEMENT
3. Merujuk ke Spesialis Lain
Jika diperlukan, dokter penyakit dalam akan merujuk pasien ke spesialis lain untuk penanganan lebih lanjut. Misalnya, jika pasien menderita penyakit jantung, mereka akan diarahkan ke seorang ahli jantung (kardiolog).
4. Memberikan Pelayanan Kesehatan Lainnya
Dokter penyakit dalam dapat menangani berbagai kondisi medis lainnya, termasuk gangguan pada telinga, hidung, dan tenggorokan. Selain itu, mereka juga dapat menawarkan layanan medis terkait perawatan paliatif atau perawatan untuk pasien dengan kondisi terminal.
Dokter spesialis penyakit dalam yang telah mendapatkan gelar FINASIM biasanya memiliki keahlian di bidang yang lebih spesifik. Berikut beberapa spesialisasi dokter penyakit dalam FINASIM:
Proses Mendapatkan Gelar FINASIM dalam Dunia Kedokteran
Untuk memperoleh gelar FINASIM dalam dunia kedokteran, seorang dokter penyakit dalam harus melalui beberapa tahapan. Proses ini dapat memakan waktu lebih dari 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Melansir laman PAPDI, berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diikuti untuk menjadi seorang dokter FINASIM:
1. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Kedokteran (S1)
Langkah pertama untuk mendapatkan gelar dokter adalah menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran. Program sarjana kedokteran di Indonesia umumnya berlangsung selama 3,5 hingga 4 tahun.
Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar tentang ilmu kedokteran, anatomi, fisiologi, patologi, farmakologi, dan berbagai bidang lain yang diperlukan untuk memulai praktik medis.
Beberapa universitas di Indonesia yang memiliki program kedokteran dengan kualiatas unggul adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Padjadjaran (UNPAD).
2. Program Pendidikan Profesi Dokter (PPD)
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran, langkah selanjutnya adalah mengikuti Pendidikan Profesi Dokter (PPD). PPD di Indonesia adalah program pendidikan lanjutan yang mempersiapkan mahasiswa kedokteran untuk menjadi dokter umum yang siap melayani pasien.
ADVERTISEMENT
Program ini berlangsung sekitar 2 tahun dan berfokus pada pendidikan klinis dan pengalaman langsung di rumah sakit. Dalam program PPD, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan rotasi di berbagai departemen medis seperti bedah, penyakit dalam, obstetri, dan pediatri.
3. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
Langkah berikutnya adalah mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). UKDI adalah ujian yang harus dilalui oleh calon dokter untuk memastikan bahwa mereka memiliki kompetensi yang memadai untuk mempraktikkan ilmu kedokteran. UKDI terdiri dari dua bagian, yaitu ujian teori dan ujian praktik.
Ujian teori menguji pengetahuan dokter tentang prinsip-prinsip dasar kedokteran, sedangkan ujian praktik menguji keterampilan klinis calon dokter.
4. Lisensi dan Izin Praktik Dokter
Setelah lulus UKDI, seorang dokter harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin praktik dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Izin praktik ini diperlukan untuk dapat bekerja sebagai dokter di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, atau praktek mandiri.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan izin ini, dokter juga perlu mengikuti pelatihan yang disebut program internship selama 1 tahun di rumah sakit.
5. Spesialisasi
Setelah menjadi dokter umum, langkah selanjutnya yang perlu ditempuh adalah melanjutkan pendidikan di bidang spesialis penyakit dalam. Program spesialisasi ini memerlukan waktu lebih lama sekitar 3 hingga 5 tahun.
6. Pendaftaran Ujian Gelar Finasim
Setiap tahunnya, Kemenkes membuka pendaftaran untuk mengikuti ujian gelar FINASIM. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi Kemenkes. Proses pendaftaran ini terbuka untuk para dokter yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pihak berwenang.
Setelah mendaftar, para dokter yang memenuhi syarat akan menjalani proses seleksi dan ujian. Seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta ujian memiliki kualifikasi yang diperlukan serta kompetensi yang cukup untuk mengikuti ujian.
ADVERTISEMENT
Ujian gelar FINASIM terdiri dari dua bagian, yaitu ujian teori dan ujian keterampilan. Ujian teori mencakup pengetahuan mendalam mengenai teori-teori bedah kepala dan leher, serta pemahaman tentang praktik dan pengetahuan klinis.
Sementara itu, ujian keterampilan fokus pada penerapan prosedur bedah pada pasien yang mengalami gangguan pada kepala dan leher.
7. Proses Penilaian dan Rekomendasi
Setelah mengikuti ujian, dokter akan dinilai oleh tim ahli yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memperoleh gelar FINASIM. Proses penilaian bertujuan untuk memastikan apakah dokter tersebut memenuhi standar yang diperlukan untuk mendapatkan gelar FINASIM.
Apabila dokter tersebut berhasil lulus ujian dan telah memenuhi seluruh persyaratan lainnya, maka tim penilai akan memberikan rekomendasi untuk pemberian gelar FINASIM. Rekomendasi ini kemudian disampaikan kepada Kemenkes untuk diproses lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin banyaknya dokter yang berhasil memperoleh gelar ini, diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan kualitas layanan dalam menangani kasus penyakit dalam yang kompleks.
Selain itu, kehadiran dokter FINASIM juga diharapkan mampu mengurangi kebutuhan masyarakat untuk mencari pengobatan di luar negeri. Hal ini karena sudah tersedia dokter spesialis penyakit dalam yang kompeten di dalam negeri.
(DR)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 10:32 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini