Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Footage dan Jenis-jenisnya dalam Bidang Videografi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Januari 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi videografi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi videografi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Footage adalah jumlah adegan yang diambil untuk dijadikan proyek film atau video. Footage dapat dihasilkan dari berbagai jenis kamera, mulai dari kamera digital, kamera film, hingga kamera ponsel.
ADVERTISEMENT
Biasanya, footage digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembuatan film, acara televisi, video musik, dan iklan. Kebanyakan videografer mengambil footage dengan tujuan untuk komersil.
Mengutip buku The Filmmaker's Handbook karya Steven Ascher dan Edward Pincus, hasil akhir footage dapat disajikan dalam bentuk video latar, video klip, dan lain-lain. Untuk mengambil gambar yang bagus, diperlukan skill fotografi dan videografi yang bagus.
Ada beberapa jenis footage yang umum digunakan dalam produksi film dan video. Apa saja? Simak ragamnya dalam artikel berikut ini.

Jenis-Jenis Footage

Ilustrasi videografi menggunakan drone. Foto: 2days/Shutterstock
Dirangkum dari situs Cimarketing dan sumber lain, berikut jenis-jenis footage selengkapnya yang bisa Anda simak:

1. Close up footage

Close up footage diambil dari jarak yang sangat dekat dengan subjek, sehingga hanya bagian tertentu yang terlihat. Jenis footage ini sering digunakan untuk menunjukkan perasaan atau ekspresi subjek yang ingin dituju.
ADVERTISEMENT

2. Wide shot footage.

Jenis footage ini diambil dari jarak yang cukup jauh, sehingga lingkungan dan pemandangan sekitar objek dapat terlihat dengan jelas. Wide shot footage sering digunakan untuk memberikan konteks geografis atau sosial.

3. Medium shot footage

Medium shot footage mengambil gambar objek dari jarak sedang. Dalam footage ini, postur tubuh seseorang dapat dilihat dari ujung kepala hingga perut. Medium shot footage sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas atau gerakan objek itu sendiri.

4. Time lapse footage

Time lapse footage adalah adegan yang diambil dengan interval waktu lebih cepat. Sehingga ketika diputar kembali, rekaman adegan akan terlihat lebih cepat dari aslinya. Time lapse footage sering digunakan untuk merekam perubahan alam atau proses yang memakan waktu lama.

5. Slow motion footage

Kebalikan dari time lapse, adegan dalam footage slow motion justru diambil dalam interval waktu yang lebih lamban dari kecepatan normal. Sehingga ketika diputar kembali, gerakan dalam adegan tersebut akan terlihat lambat. Slow motion footage sering digunakan untuk merekam kejadian atau aktivitas yang sangat cepat.
Ilustrasi hobi videografi. Foto: LDprod/Shutterstock

6. Aerial footage

ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, aerial footage digunakan untuk merekam objek dari pemandangan udara. Biasanya videografer memerlukan peralatan lain untuk merekam objek tersebut seperti drone, balon udara, helikopter, atau pesawat.
Aerial footage sering digunakan untuk mengabadikan pemandangan alam yang luas. Terkadang, footage ini juga dibutuhkan untuk menambah dramatisasi dalam adegan film, video iklan, video klip, dan lain-lain.

7. Stock footage

Stock footage adalah stok pengambilan gambar yang sudah dibuat oleh sebuah vendor videografi. Biasanya, pihak vendor akan menjual atau menyewakan stok video tersebut untuk tujuan bisnis. Misalnya video iklan, video profil perusahaan, dan lain-lain.
(MSD)