Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Koas dan Tahapan Kedokteran Lainnya
24 Januari 2022 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Koas adalah tahapan paling krusial yang harus dilalui seorang calon dokter. Pada tahapan ini, mereka yang sudah menamatkan studinya harus menjalani masa praktik di rumah sakit untuk mendapatkan gelar.
ADVERTISEMENT
Mengutip skripsi Veronica Puti yang berjudul Perilaku Komunikasi Dokter Muda (Koas) dan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Djamil Padang, masa koas berlangsung selama kurang lebih 2 tahun. Dokter muda yang menjalani koas akan turun langsung menangani pasien di bawah bimbingan konsulen rumah sakit.
Dibandingkan dokter penanggung jawab, dokter koas akan lebih sering melakukan pengecekan terhadap pasien. Ini dilakukan supaya kemampuan yang telah dipelajari selama kuliah kedokteran dapat terlatih.
Setelah koas, ada juga tahapan lain yang harus dilalui seorang calon dokter. Apa sajakah itu? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Tahapan Menjadi Seorang Dokter
Tahapan awal untuk menjadi seorang dokter adalah menjalani kuliah kedokteran selama kurang lebih 4 tahun. Setelah itu, ia akan mendapatkan gelar S.Ked di belakang namanya.
Gelar tersebut tidak serta merta membolehkan seseorang melakukan praktik sebagai seorang dokter. Pertama-tama, ia harus menyelesaikan masa kepaniteraan di rumah sakit terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tibalah saatnya untuk menjalani masa koas sebagai dokter muda. Pada fase ini, dokter spesialis atau konsulen akan membimbing dokter muda yang baru terjun ke lapangan.
Mereka akan diberikan tugas dan jadwal pengecekan lebih banyak agar terbiasa dengan pekerjaannya. Dokter pengawas hanya perlu memantau dan memberikan masukan sesekali saja.
Selain melakukan pengecekan, dokter koas juga melakukan wawancara dengan pasien, membaca hasil foto, mengikuti operasi, dan memeriksa bangsal. Mengutip buku Heart Emergency oleh Falla Adinda, dalam melakukan tugasnya, dokter koas akan dinilai sesuai dengan performa.
Setelah rampung menjalani masa koas, dokter muda harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
ADVERTISEMENT
Beberapa instansi lain juga berkaitan dalam ujian ini, misalnya Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia.
UKMPPD terdiri dari dua jenis tes, yaitu CBT (Computer Based Test) dan OSCE (Obejctive Structured Clinical Examination). Sederhananya, CBT adalah ujian tertulis dan OSCE adalah ujian praktik.
Jika calon dokter lulus dalam ujian ini, maka ia akan diwisuda lagi dan mengikrarkan Sumpah Dokter. Pada tahapan ini, ia sudah resmi menyandang gelar “dr” di depan namanya.
Meski begitu, ia tetap harus menjalani masa internship terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa membuka praktik sendiri atau bekerja di instansi kesehatan. Umumnya, masa internship berlangsung selama 1 tahun.
Jika sudah selesai, calon dokter akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Dengan STR tersebut, ia sudah boleh bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, klinik, atau membuka praktik sendiri.
ADVERTISEMENT
(MSD)