Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Mastitis dan Penyebabnya dalam Ilmu Medis

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 September 2022 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mastitis pada ibu menyusui. Foto: Alona Siniehina/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mastitis pada ibu menyusui. Foto: Alona Siniehina/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat menyusui, seorang ibu kerap kali mengalami peradangan payudara yang disebut sebagai mastitis. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti rasa nyeri, bengkak, kemerahan, dan panas pada payudara.
ADVERTISEMENT
Mengutip Majalah Kesehatan Muslim Edisi 11, mastitis yang berhubungan dengan masa kehamilan, menyusui, dan penyapihan dikenal dengan istilah Puerperal mastitis. Pada sebagian besar kasus, gejala penyakit ini muncul pada 3 bulan pertama setelah melahirkan.
Umumnya, mastitis menyerang salah satu bagian payudara saja. Pasien yang menderita mastitis biasanya merasakan demam dan nyeri di seluruh tubuh, kemudian diikuti dengan kemerahan dan bengkak di payudara.
Terkadang, pasien juga mengeluarkan cairan selain air susu lewat payudaranya. Apa itu mastitis dan penyebabnya dalam ilmu medis? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.

Pengertian Mastitis dan Penyebabnya

Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan payudara. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut sebagai mastitis laktasional atau mastitis puerperal.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mastitis pada ibu menyusui. Foto: Butsaya/Shutterstock
Abses atau nanah pada payudara dan pengumpulan nanah lokal di dalam payudara merupakan komplikasi berat dari mastitis. Dua penyebab utama dari mastitis yaitu terhentinya ASI dan terjadinya infeksi.
Patogen yang paling sering diidentifikasi sebagai penyebab mastitis ialah Staphilokokus aureus. Pada mastitis infeksius, ASI akan terasa asin karena kadar natrium dan kloridanya sangat tinggi. Hal ini dapat merangsang penurunan aliran ASI dalam payudara.
Namun, dalam kondisi seperti ini, ibu harus tetap menyusui sang bayi. Sebagai solusinya, antibiotik (resisten-penisilin) dapat diberikan untuk meringankan peradangan.
Berdasarkan jenisnya, gejala mastitis dibedakan menjadi dua kelompok. Dikutip dari Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita karya Puri Mahayu (2016), berikut penjelasannya:

1. Gejala Mastitis non-Infeksius

Ilustrasi payudara ibu sakit. Foto: onstockphoto/Shutterstock

2. Gejala Mastitis Infeksius

ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Mastitis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi mastitis. Dirangkum dari buku Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui susunan Dina Dewi Anggraini (2022), berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
(MSD)