Konten dari Pengguna

Mengenal Arti Basa Ibu, Basa Ilmu, dan Basa Budaya dalam Bahasa Jawa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bahasa Jawa. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bahasa Jawa. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Bahasa Jawa termasuk bahasa daerah yang punya aturan penggunaan cukup ketat. Bicara soal kegunaannya, kerap muncul pertanyaan berbunyi, “Apa sing diarani basa ibu, basa ilmu, lan basa budaya iku?”. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami arti dari pertanyaannya terlebih dahulu. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti pertanyaan di atas “Apa yang dinamakan bahasa bu, bahasa ilmu, dan bahasa budaya itu?”.
Jawabannya berkaitan erat dengan penggunaan bahasa yang dalam bahasa Jawa disebut “Gunane Basa”. Masing-masing memiliki definisi dan penjelasan berbeda.
Seperti apa? Agar lebih paham, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Arti Basa Ibu, Basa Ilmu, dan Basa Budaya

Ilustrasi bahasa Jawa. Foto: unsplash
Pada dasarnya, bahasa Jawa memiliki kegunaan yang beragam. Tidak hanya sebagai bahasa cakap, bahasa daerah ini juga bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai ide serta gagasan.
Secara umum, ada tiga kegunaan bahasa Jawa, yakni sebagai basa ibu, basa ilmu, dan basa budaya. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

Unggah-ungguh Basa Jawa

Ilustrasi menulis bahasa Jawa. Foto: Shutter Stock
Sebagai bahasa daerah yang cukup ketat dalam penggunaannya, bahasa Jawa memiliki unggah-ungguh atau tata krama dalam berbicara. Menurut Sutriono Hariadi dalam buku Implementasi Media Pembelajaran Berbasis Tik Teks Wawancara Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII (2019), unggah-ungguh basa Jawa dibedakan menjadi dua macam, yakni kromo dan ngoko.
ADVERTISEMENT
Bentuk kromo pun terbagi menjadi dua jenis, yakni kromo alus dan kromo lugu. Semua ragam bahasa tersebut menunjukkan kesopanan dan penghormatan kepada lawan bicara.
Ragam ngoko mencerminkan kedekatan antara penutur dengan lawan bicara. Sementara ragam kromo menggambarkan penghormatan terhadap lawan bicara. Berikut contoh kalimatnya yang bisa disimak:

1. Kromo Alus

2. Kromo Lugu

3. Ngoko Alus

ADVERTISEMENT

4. Ngoko Lugu

(MSD)