Mengenal Arti Bisyaroh Menurut Alquran dan Hadits

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-quran. Foto: Waleed_Hammoudeh/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-quran. Foto: Waleed_Hammoudeh/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Secara harfiah, bisyaroh artinya kabar gembira yang diturunkan oleh Allah SWT kepada umat-Nya, baik melalui Alquran maupun hadits. Bisyaroh adalah perlambangan dari janji Allah yang menjadi penyemangat bagi kaum Muslimin.
ADVERTISEMENT
Dalam definisi lain disebutkan bawa bisyaroh adalah memberi tahu kabar baik tentang sesuatu yang belum diketahui. Mengutip buku Islam dan Kebidanan karya Mokhammad Rohma (2021), tindakan ini termasuk amal saleh, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Maka aku memberi kabar gembira padanya dengan anak yang sangat penyayang.” (QS. As-Saffat: 101)
Meski sering disebutkan dalam Alquran dan hadits, masyarakat awam kerap sulit memahami makna dari bisyaroh dalam Islam. Agar tidak salah mengartikan, berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak.

Pengertian Bisyaroh Menurut Alquran dan Hadits

Pembahasan tentang bisyaroh telah dijelaskan dalam beberapa dalil shahih, salah satunya adalah hadits Nabi Muhammad SAW. Dari Abu Dzar as berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapat Anda tentang seseorang yang mengerjakan suatu perbuatan baik, lantas dia mendapatkan cinta dan sanjungan dari manusia? beliau bersabda, "Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin." (HR Muslim)
Ilustrasi Al-quran. Foto: Leila Ablyazova/Shutterstock
Dalam hadis tersebut, Rasulullah memberitakan bahwa pengaruh amal baik yang disegerakan di dunia ini merupakan kabar gembira. Allah telah berjanji kepada para wali-wali-Nya akan memberikan kabar gembira tersebut.
ADVERTISEMENT
Kata al-bisyaroh disebutkan dalam hadits tersebut yang berarti kabar atau perkara membahagiakan. Ini karena seorang hamba mengetahui kebaikan akhir dari perkara tersebut. Ia mengetahui bahwa dirinya termasuk orang-orang yang berbahagia dan amalnya diterima.
Sementara kabar gembira di akhirat adalah ridha dan pahala dari Allah serta selamat dari murka dan siksa-Nya. Ia mendapatkan pertolongan ketika mati di alam kubur dan ketika dibangkitkan kembali.
Riwayat lain mengatakan bahwa kata busyra atau bisyaroh artinya kabar awal yang benar dan menggembirakan. Allah SWT berfirman, "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat." (Yunus: 64).
Sementara dalam hadits Ubadah bin Ash-Shamit dan Abud-Darda', dari Nabi Muhammad SAW disebutkan bahwa arti bisyaroh adalah mimpi baik yang dialami orang Muslim atau yang diperlihatkan kepadanya.
Ilustrasi Al-quran. Foto: Ratih Ra/Shutterstock
Ibnu Abbas berkata, "Berita gembira di dunia ialah pada saat mati, saat para malaikat mendatangi mereka sambil membawa rahmat dan berita gembira dari Allah. Sedangkan di akhirat ialah saat keluarnya jiwa orang Mukmin, saat naik kepada Allah."
ADVERTISEMENT
Selain bisyaroh, Allah SWT menyebut arti kebahagiaan dengan istilah lain yaitu farh. Istilah ini kerap dikaitkan dengan keadaan-keadaan dunia yang kegembiraannya tidak terbebas dari kesedihan dan kedukaannya.
Dalam Surat Al-Insyiqaq ayat 7-9, Allah SWT bersabda: “Barangsiapa diberi catatan buku amalnya dengan tangan kanannya, sementara dia adalah orang yang beriman kepada Allah, Maka dia akan dihisab dengan mudah dan ringan, Dan dia akan kembali kepada keluarganya di surga dengan bahagia.”
(MSD)