Konten dari Pengguna

Mengenal Batu Galena beserta Karakteristik dan Kegunaannya dalam Bidang Industri

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 September 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi batu galena. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi batu galena. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batu galena (PbS) adalah jenis mineral logam yang tahan terhadap korosi atau karat. Mineralisasi batu ini terdiri dari batuan sedimen terubah (kapur atas), batuan gunung api, batuan terobosan granit, dan endapan alluvial.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal berjudul Minegrasi Mineralisasi Galena Daerah Tabone Desa Pasiang Kec Matakali Kab Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Selatan susunan Arma Hanismah, dkk (2015), mineralisasi batu galena umumnya terendapkan pada batuan granit dan batu pasir (host rock). Bentuk mineralisasi ini dapat berupa disseminated dan kompak.
Di alam bebas, mineral galena yang sering dijumpai ialah galena massive dan menyebar (disseminated), sphalerit (ZnS), pyrite (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), kalkosit (Cu2S), wulfenite (PbMoO4), pyrargirit (Ag3SbS3), proustite (Ag3AsS3), dan masih banyak lagi.
Umumnya, batu galena berwarna abu-abu kebiruan. Bagaimana karakteristiknya? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Karakteristik Batu Galena

Batu galena biasa dijumpai di daerah batuan beku plutonik granit, sedimen gampingan, dan batuan gunung api. Sementara bentuk mineralisasinya yang diskordan dapat dijumpai pada batu pasir kompak dan lempung menyerpih.
Ilustrasi batu galena. Foto: pixabay
Dalam jurnal Mineralisasi Emas didaerah Latuppa, Kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan karya Najamuddin (2001) disebutkan bahwa batu galena umumnya berbentuk tipis. Batu ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih, abu-abu, hingga kebiruan.
ADVERTISEMENT
Batu galena memiliki pleokroisme lemah, berbentuk euhedral, ukuran mineral 2 mm, bersifat isotropik, dan memperlihatkan tekstur triangular pits. Umumnya, batuan ini dijumpai tidak merata/setempat (replacement dan inklusi).
Dalam bidang industri, batu galena biasa dimanfaatkan sebagai detektor sinyal. Batu ini dikenal juga dengan sebutan sulfida timah hitam atau plumbum sulfida (PbS).
Jenis batu ini lumayan sulit didapatkan. Namun, batu mineral galena bisa dibuat dengan cara melebur timah hitam (plumbum) bersama sejumlah kecil belerang. Bagaimana proses pembuatannya?

Cara Membuat Batu Galena Tiruan

Seperti disebutkan sebelumnya, batu galena tiruan bisa dibuat dengan cara mencampurkan timah hitam dengan belerang. Timah hitam bisa mudah didapatkan, yaitu dengan cara membuka sel baterai kering (dry cell).
Ilustrasi batu galena. Foto: pixabay
Biasanya, dinding bagian luar sel baterai ini dibuat dari timah hitam. Jika pergi ke tukang reparasi aki kendaraan, kita bisa mendapatkan potongan timah hitam bekas elemen aki tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara belerang (sulphur) bisa didapatkan di toko kimia. Kemudian, kedua bahan tadi diletakkan di dalam sebuah cawan kecil yang terbuat dari tanah liat.
Cawan kecil untuk peleburan logam biasanya didapatkan dari toko-toko yang menjual peralatan untuk tukang emas. Kedua bahan tersebut, bersama cawan kecil ini, kemudian dibakar hingga menjadi cair, lebur, dan bersatu.
Menurut Bram Palgunadi dalam buku Radio 1: Menjelajah Angkasa (2015), timah hitam dan belerang mempunyai titik lebur yang relatif rendah, sehingga tidak sulit untuk dicairkan. Setelah kedua bahan ini melebur dan menjadi satu, batu galena tiruan akan didapatkan.
(MSD)