Mengenal Berbagai Macam Aliran Seni Lukis Beserta Ciri dan Karakteristiknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2021 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berbagai Macam Aliran Seni Lukis. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai Macam Aliran Seni Lukis. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Saat ini seni lukis sudah terbagi ke dalam berbagai macam aliran. Macam-macam aliran seni lukis ini layaknya sebuah cerminan akan perkembangan seni dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis adalah seni mengenai gambar-menggambar dan lukis-melukis. Dalam buku Aliran Seni Lukis Indonesia oleh W. Setya R., seni lukis adalah suatu kegiatan berekspresi dari pengalaman estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi dengan medium rupa seperti garis, bidang, warna, tekstur, ruang, dan cahaya.

Macam-Macam Aliran Seni lukis

Meski perkembangan seni lukis makin pesat, namun alirannya masih banyak mengadopsi dari yang telah ada. Berikut macam-macam aliran seni lukis beserta ciri dan karakteristiknya dari masa ke masa yang dirangkum dari My Modern Met:
1. Seni Renaisans Italia
Monalisa. Foto: Pixabay
Pada abad ke-14 hingga ke-17, Italia mengalami zaman pencerahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Zaman ini dikenal sebagai Renaisans, istilah dari Bahasa Italia 'Rinascimento' yang berarti "kelahiran kembali". Renaisans ini memperlihatkan peningkatan perhatian pada subjek budaya seperti seni dan arsitektur.
ADVERTISEMENT
Para seniman Renaisans Italia seperti Michelangelo, Leonardo da Vinci, dan Raphael menemukan inspirasi dalam seni klasik dari Roma Kuno dan Yunani. Mereka pun mulai mengadopsi minat kuno seperti keseimbangan, naturalisme, dan perspektif ke dalam lukisan mereka.
Karena pendekatan Renaisans yang terinspirasi dari zaman kuno ini, tercipta sebuah lukisan potret humanis, patung yang benar secara anatomis, dan arsitektur simetris yang harmonis.
2. Barok
The Ecstasy of St. Teresa. Foto: Flickr
Menjelang akhir periode Renaisans, gerakan Baroque muncul di Italia. Seperti aliran sebelumnya, seni Barok memamerkan minat artistik dalam realisme dan warna yang kaya. Tidak seperti seni dan arsitektur Renaisans, karya Baroque menekankan aspek kemewahan.
Kemewahan ini terbukti dalam lukisan, patung, dan arsitektur Barok. Pelukis seperti Caravaggio menyuguhkan drama melalui perlakuan mereka terhadap cahaya dan penggambaran gerakan.
ADVERTISEMENT
Pematung seperti Bernini mencapai rasa teatrikal melalui kontur dinamis dan tirai yang rumit. Dan arsitek di seluruh Eropa menghiasi desain mereka dengan ornamen mulai dari ukiran rumit hingga kolom yang mengesankan.
3. Realisme
Realisme Painting. Foto: Pixabay
Realisme adalah aliran seni yang dimulai di kota Prancis. Ini terjadi setelah Revolusi Prancis pada 1848. Penolakan yang jelas terhadap romantisme akhirnya menjadi gaya dominan yang pernah ada sebelumnya. Para pelukis realis kemudian berfokus pada pemandangan orang-orang kontemporer dan kehidupan sehari-hari.
Namun, setelah berabad-abad, yang tampak normal sekarang adalah pelukis revolusioner. Para pelukis ini menggambar pemandangan eksotis dari mitologi dan Alkitab, atau membuat potret bangsawan hingga pendeta.
Seniman Prancis seperti Gustave Courbet dan Honoré Daumier, serta seniman internasional seperti James Abbott McNeill Whistler, memfokuskan pada semua kelas sosial dalam karya seni mereka. Juga memberikan suara kepada anggota masyarakat yang lebih miskin untuk pertama kalinya dan menggambarkan masalah sosial yang berasal dari Revolusi Industri.
ADVERTISEMENT
4. Impresionisme
Impresionisme Painting. Foto: Pixabay
Aliran seni lukis yang kini digandrungi ini dulunya adalah gerakan visual yang terbuang. Impresionime memamerkan cara baru untuk mengamati dan menggambarkan dunia dalam karya mereka, melampaui penggambaran realistis untuk kesan sekilas tentang lingkungan mereka yang seringkali ditemukan di luar.
5. Seni Pop Art
Grafiti Femme Fetale Woman. Foto: pixabay
Bangkit di tahun 1950-an, Pop Art adalah gerakan penting yang menandai awal seni kontemporer. Gaya pasca-perang ini muncul di Inggris dan Amerika, mencakup pencitraan dari iklan, buku komik, dan objek sehari-hari.
Karya Roy Lichtenstein yang berani dan bersemangat adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana parodi dan budaya pop digabungkan dengan seni rupa untuk membuat seni dapat diakses. Andy Warhol, tokoh Pop Art terkenal, membantu mendorong konsep seni revolusioner sebagai produksi massal, menciptakan banyak seri silkscreen dari karya-karyanya yang populer.
ADVERTISEMENT
(NDA)