Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Bulan Haram dalam Islam Beserta Keutamannya
8 September 2021 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Bulan. Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1631007947/sky-5114501_960_720_gpbxbr.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kitab Jami' al-Bayan fi Ta'wil al-Qur'an oleh Ath-Thabar, empat bulan haram dalam kalender Hijriyah adalah Dzulkaidah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadist berikut:
"Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim)
Bulan Haram dalam Islam
Menurut Al-Qodhi Abu Ya'la dalam kitab Zadul Maysir, ada dua alasan dan dua makna mengapa Allah SWT menamakan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, yaitu:
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat pula ayat dalam Alquran yang membahas mengenai bulan haram, yaitu surat At Taubah ayat 36 yang berbunyi:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa."
ADVERTISEMENT
Menurut Ibnu Abbas dalam Tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan). Jika berbuat dosa di bulan tersebut, dosanya akan lebih besar dibandingkan saat dilakukan bulan lainnya. Sebaliknya, bila melakukan amal saleh, maka akan memperoleh pahala yang berlipat.
Keutamaan Bulan Haram dalam Islam
Adapun keutamaan-keutamaan dalam bulan Muharram yang dirangkum dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid adalah sebagai berikut.
1. Bulan yang suci
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah pada bulan haram. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ketika ditanya oleh seorang sahabatnya tentang sholat, apakah yang lebih utama setelah shalat fardu? Rasulullah menjawab, shalat qiyamulail. Kemudian, sang sahabat bertanya lagi, puasa apa yang paling utama setelah puasa Ramadan? Rasulullah menjawab puasa pada bulan Allah yang diberi nama Muharam."
ADVERTISEMENT
2. Bulan Allah
Bulan haram disebut juga sebagai bulan Allah. Penyebutan ini bermakna bahwa bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandarkan pada lafdzul Jalalah (Allah). Menurut para ulama, hal tersebut menunjukan tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah Baitullah (Rumah Allah/Masjid), Rasulullah, Saifullah (Pedang Allah, gelar bagi Sahabat Nabi Hamzah bin Abdul Muthalib), dan sebagainya.
3. Bulan yang dimuliakan umat beragama
Salah satu hari di bulan Muharram yang sangat dimuliakan oleh umat beragama adalah hari Asyura. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa.
Selain itu, pada 10 hari awal bulan Dzulhijah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan sebanyak-banyaknya dan tidak hanya terpaku pada satu amalan saja. Amalan yang bisa dilakukan di antaranya sholat, sedekah, membaca Alquran, dan amalan saleh lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Bulan untuk mematangkan langkah terbaik
Masyarakat Arab sangat menghormati bulan Dzulkaidah. Di zaman Jahiliyah, Dzulkaidah merupakan waktu yang tepat untuk berdagang dan memamerkan syair-syair mereka.
Mereka membuka pasar-pasar tertentu untuk menggelar pertunjukan syair sambil berdagang di sekitar Makkah. Bulan Dzulkaidah ditutup dengan melaksanakan ibadah haji secara bersama-sama.
(NDA)