Mengenal Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut pada Kingdom Plantae

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Desember 2021 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tumbuhan lumut. Foto: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tumbuhan lumut. Foto: Freepik.
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan hayati yang berlimpah. Salah satunya adalah jenis tumbuhan lumut. Ini merupakan salah satu jenis tumbuhan tingkat rendah.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan ini memiliki nama latin bryophyta. Marheny Lukitasari dalam buku Mengenal Tumbuhan lumut menyebutkan, nama bryophyta berasal dari kata bryon yang artinya lumut dan phyton yang berarti lembab dan basah.
Tumbuhan lumut memiliki sekitar 16.000 spesies yang dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu lumut hati (Hepaticeae), lumut daun (Musci), dan lumut tanduk (Anthocerotae).
Lumut merupakan tanaman yang hidup di tempat lembab, hidup secara berkelompok, dan sangat mudah dijumpai di sekitar lingkungan. Jika diperhatikan dengan cermat, lumut tidak memiliki bentuk seperti tumbuhan pada umumnya yang memiliki akar, batang, dan daun.
Lumut adalah tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Selain itu, lumut tidak memiliki pembuluh pengangkut pada batangnya, namun memiliki klorofil sehingga digolongkan ke dalam kingdom Plantea.
ADVERTISEMENT
Sebagian lumut ada yang tubuhnya berupa talus atau lembaran dan ada pula yang sudah memiliki bagian tubuh yang mirip dengan akar, batang, dan daun. Oleh karenanya, tumbuhan lumut sering disebut sebagai tumbuhan bertalus dan tumbuhan kormus yang memiliki akar, batang, dan, daun tidak sejati.
Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut lebih lanjut, simak uraian berikut!

Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut

Ilustrasi ciri-ciri tumbuhan lumut. Foto: Freepik.
DIkutip dari buku Biologi:-Jilid 1 oleh Diah Ayu Arlina, dkk., berikut ciri-ciri tumbuhan lumut ditinjau dari ukuran tubuh, struktur tubuh, habitat, dan reproduksi.
Tumbuhan lumut memiliki tinggi rata-rata 1-2 cm, yang tertinggi hanya berukuran sekitar 40 cm. Dalam siklus hidupnya, lumut mengalami pergantian generasi yaitu gametofit dan sporofit.
ADVERTISEMENT
Gemotofit adalah lumut yang menghasilkan sel kelamin. Lumut jenis ini ada yang berbentuk lembaran ada juga yang berbentuk tumbuhan kecil dan memiliki bagian menyerupai batang dan daun.
Sedangkan generasi sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora. Bentuknya ada yang seperti terompet memanjang atau seperti kapsul bertangkai panjang.
Adam Ahmad dalam buku Identifikasi dan Klasifikasi Tumbuhan menjelaskan, struktur tubuh tumbuhan lumut terdiri dari dari batang, daun, dan rizoid. Adapun struktur batang pada tumbuhan lumut yaitu:
ADVERTISEMENT
Daun pada tumbuhan lumut tersusun atas satu lapis sel. Daun lumut hanya bisa tumbuh memanjang, tidak bisa membesar.
Bagian terakhir tumbuhan lumut adalah rizoid. Bagian ini terdiri dari selapis sel dengan bentuk seperti akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya lumut dan berfungsi untuk menyerap mineral.
Ilustrasi ciri-ciri tumbuhan lumut. Foto: Freepik.
Tumbuhan lumut merupakan jenis organisme fotoutotrof yang dapat membuat makanannya sendiri. Air dan mineral yang dibutuhkan untuk fotosintesis diperoleh dengan cara difusi pada bagian-bagian tubuhnya.
Cara hidup tersebut membuat lumut cocok hidup pada habitat yang lembap dan teduh. Contohnya adalah di tanah, bebatuan, dan pohon.
Lumut dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang dihasilkan melalui pembelahan.
ADVERTISEMENT
Spora yang dihasilkan disebut dengan spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid.
Reproduksi seksual lumut terjadi karena adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum) yang disebut fertilisasi. Reproduksi ini menunjukkan adanya pergiliran antara generasi gematofit dan generasi sporofit yang disebut metagenesis.
(IPT)