Konten dari Pengguna

Mengenal Critical Eleven, 11 Menit Paling Krusial dalam Penerbangan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 Januari 2021 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pesawat (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Critical eleven adalah sebelas menit paling kritis di dalam pesawat. Melansir dari flightsafety.org, critical eleven terdiri dari tiga menit setelah pesawat take-off atau lepas landas dan delapan menit sebelum landing atau mendarat.
ADVERTISEMENT
Analisis dari Boeing menemukan bahwa 48 persen dari semua kecelakaan fatal yang terjadi dari 2007 hingga 2016 terjadi selama pendaratan. Lepas landas dan initial climb adalah bagian terpenting kedua dari sebuah penerbangan, yang menyebabkan 13 persen insiden fatal.
Temuan ini didukung oleh Ben Sherwood, penulis The Survivors Club yang memperkirakan bahwa 80 persen dari semua kecelakaan pesawat terjadi dalam tiga menit pertama penerbangan atau dalam delapan menit terakhir sebelum mendarat. Inilah yang disebut sebagai critical eleven.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sendiri diketahui hilang kontak pada Sabtu (9/1) empat menit setelah lepas landas. Kemudian pada 2007 Pesawat Garuda GA-200 terbakar saat landing di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Apa yang Terjadi Saat Critical Eleven?

Ilustrasi pesawat. Foto: Situs resmi Sriwijaya Air
Melansir dari Newsbeezer, selama sebelas menit penting ini, awak kabin dilarang berkomunikasi dengan pilot yang sedang bertugas, kecuali untuk kepentingan mendesak.
ADVERTISEMENT
Ini karena pilot harus berkomunikasi secara intensif dengan petugas pengawas lalu lintas udara agar dapat mengontrol pesawat sesuai dengan SOP.
Dalam masa-masa ini, awak kabin biasanya memberikan instruksi kepada penumpang untuk mematikan ponsel, melipat meja, membuka tirai, dan meluruskan sandaran kursi dengan benar.
Aturan ini digunakan untuk mendukung proses evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk mendukung keselamatan penerbangan. Mematikan telepon seluler berguna untuk membantu pilot dalam berkomunikasi dengan petugas ATC karena frekuensi sinyal telepon dapat mengganggu komunikasi pilot.
Sedangkan melipat meja dan menegakkan sandaran kursi dilakukan agar apabila pesawat mesti melakukan pendaratan darurat, seluruh penumpang bisa selamat. Sebab ketika emergency landing, penumpang hanya memiliki waktu 90 detik untuk melarikan diri dari pesawat.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, selalu perhatikan arahan pramugara dan pramugari dengan baik. Sehingga Anda mengetahui apa yang mesti dan tidak boleh dilakukan dalam pesawat selama penerbangan.
(ERA)