Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mengenal GK Hebat, Akselerator UMKM Besutan Kaesang Pangarep
7 Maret 2021 18:20 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kiprah putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep di dunia bisnis sudah tidak diragukan lagi. Ia telah sukses merintis berbagai usaha, mulai dari distro hingga bisnis kuliner.
ADVERTISEMENT
Pengalamannya memulai usaha dari bawah membuat pria berusia 26 tahun tersebut berkeinginan untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
Akhirnya pada Desember 2019, ia mendirikan GK Hebat, perusahaan akselerator yang berfokus pada UMKM. Ia juga menggandeng GK–Plug n Play, akselerator startup yang berkantor pusat di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Melansir situs GK Hebat, sejumlah masalah yang dihadapi UKM di Indonesia antara lain sulitnya mencari target pasar yang sesuai, pengetahuan terbatas untuk mengembangkan strategi bisnis, serta sulitnya mencari mitra yang tepat. Melihat masalah ini, Kaesang ingin GK Hebat dapat menjembatani kebutuhan UMKM.
GK Hebat sendiri telah membawahi beberapa brand Food and Beverage seperti Sang Pisang, Yang Ayam, Ternakopi, Siap Mas, dan Let’s Toast. Sang Pisang yang Kaesang dirikan bersama pengusaha muda Ansari Kadir pada 2017 bahkan sukses menembus pasar internasional. Pada 2019 lalu, bisnis kuliner dengan menu utama pisang nugget tersebut membuka cabang pertamanya di Kuala Lumpur, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Di bidang IT, GK Hebat menaungi Engima Bootcamp yang bertujuan untuk mencetak junior developer dan SQA melalui pelatihan secara gratis. Perusahaan yang berkantor di Generali Tower, kawasan bisnis Gran Rubina, Jakarta Selatan ini juga membuka kemitraan bisnis dengan para pelaku UMKM.
Melansir situs GK Hebat, perusahaan ini memiliki tujuan untuk menjadikan UMKM sebagai produk unggulan dalam negeri. Caranya adalah dengan memberikan pembinaan dan bantuan modal bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya. Selain itu usaha yang masih bersifat offline diharap bertransformasi menjadi online sehingga semakin inovatif dan memiliki daya saing.
Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, daya serap tenaga kerja UMKM adalah 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) adalah sebesar 61,1%.
ADVERTISEMENT
(ERA)