Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Hadits Masyhur beserta Contoh-contohnya
22 Oktober 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hadits merupakan sumber hukum kedua Islam setelah Alquran. Menurut sanad dan jumlah perawinya, hadits dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah hadits masyhur. Hadits ini tergolong dalam hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, hadits masyhur berasal dari kata syaharah yang artinya penampakan sesuatu, kejelasan sesuatu, ketenaran sesuatu, dan penyebaran sesuatu. Sedangkan secara istilah, hadits masyhur adalah hadits yang mempunyai jalur sanad lebih dari dua orang.
Ada banyak definisi hadits masyhur di kalangan para ulama. Imam Suyuthi menyatakan bahwa hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan tiga perawi atau lebih dan tidak sampai pada level mutawatir. Sedangkan Imam al-Bayquni mendefinisikan hadits masyhur sebagai hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang hadits masyhur lengkap dengan contohnya.
Hadits Mahsyur
Hadits Masyhur seringkali disebut dengan hadits mustafid. Menurut bahasa, masyhur dan mustafid memiliki arti yang sama, yakni 'yang sudah tersebar' atau 'yang sudah populer'.
Secara istilah, hadits masyhur atau mustafid didefinisikan sebagai hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih dan belum mencapai derajat mutawatir. Mengutip buku Memahami Ilmu Hadits oleh Asep Herdi, hadits jenis ini diriwayatkan tidak kurang dari tiga rawi dalam setiap tingkatannya (thabaqah).
ADVERTISEMENT
Meskipun ada ulama yang menyamakan antara hadits masyhur dan hadits mustafid, sebagian ulama lain justru membedakan di antara keduanya. Menurut ulama tersebut, hadits mustafid adalah hadits yang diriwayatkan oleh empat orang rawi atau lebih dan belum mencapai derajat hadits mutawatir.
Sedangkan hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang rawi dan juga belum mencapai derajat mutawatir. Jadi, perbedaan di antara keduanya hanya sebatas pada jumlah perawinya.
Mengutip buku Ilmu Hadits Dasar oleh Athoillah Umar, berikut contoh hadits masyhur yang bisa Anda simak:
Hadits pertama
Rasulullah Saw bersabda, "Seorang muslim adalah kaum muslim yang tidak terganggu (selamat) dari lidah dan tangannya." (H.R. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)
Hadits kedua
Diriwayatkan dari jalur Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَان َ “
"Islam dibangun diatas lima asas (yaitu) syahadat (persaksian) bahwa tidak Ilah yang hak kecuali Allah dan syahadat bahwa Muhammad itu Rasulullah, mendirikan shalat, memberikan zakat, haji dan puasa Ramadhan.”
Hadits ketiga
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan dari dada seorang hamba, akan tetapi akan melepaskan ilmu dengan mengambil para ulama, schingga apabila sudah tidak terdapat seorang yangalim, maka orang yang bodoh akan dijadikan sebagai pemimpin, lalu memberikan fatwa tanpa didasari ilmu, mereka sesat dan menyesatkan."
ADVERTISEMENT
(MSD)