Mengenal Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Agustus 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Hormon memegang peranan penting bagi kelangsungan organ tubuh manusia. Zat organik satu ini bekerja sama dengan saraf untuk memadukan beragam sistem organ dan koordinasi dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Embriologi dan Reproduksi Hewan: Bahasan Reproduksi Hewan yang dikarang oleh Rr. Eko Susetyarini, dkk. (2020), hormon yang terdapat dalam tubuh manusia sangat banyak dan beragam jumlahnya.
Hormon tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, salah satunya memicu perkembangan folikel dan penebalan dingin rahim.
Ilustrasi Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim Foto: Unsplash

Apa Nama Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim?

Berdasarkan informasi dari buku Top Sukses Biologi SMP yang ditulis oleh Tim Presiden Eduka, hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah Follicle-stimulating hormone (FSH) dan estrogen.
1. Follicle-stimulating hormone (FSH)
Mengutip buku Konsep Dasar Keperawatan Maternitas tulisan Apriza, dkk. (2020), Follicle-stimulating hormone diproduksi dalam kelenjar hipofisis. Hormon ini memiliki peranan penting dalam sistem reproduksi.
ADVERTISEMENT
Adapun fungsi dari FSH adalah sebagai berikut:
Hormon FSH yang rendah mengindikasikan wanita tersebut tidak berovulasi, adanya gangguan kelenjar hipofisis, ataupun menandakan kehamilan.
Kemudian, hormon FSH yang tinggi menunjukkan adanya indikasi bahwa seorang wanita memasuki masa menopause, tumor hipofisis, atau gejala sindroma Turner.
Sementara itu hormon FSH pada laki-laki memiliki fungsi yang berbeda, yaitu meningkatkan spermatogenesis.
2. Hormon Estrogen
Menurut Rika Andriyani, SSt., M. Kes. Dan Widya Juliarti, SKM., M. Kes (2015) dalam Buku Ajar Biologi Reproduksi dan Perkembangan, hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium. Hormon estrogen memiliki beberapa fungsi, antara lain:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Hormon yang Memicu Berkembangnya Folikel dan Penebalan Dinding Rahim Foto: Unsplash

Apa Itu Hormon?

Menurut Aung Sumbono (2021) dalam bukunya yang berjudul Hormon Seri Biokimia Pangan Dasar, hormon adalah zat kimia yang diproduksi tubuh yang berfungsi mengontrol dan mengatur aktivitas sel atau organ tubuh tertentu.
Hormon juga bisa diartikan sebagai anggota dari kelas molekul sinyal yang diproduksi kelenjar di organisme multisel yang diangkut oleh sistem sirkulasi untuk menargetkan organ jauh guna mengatur fisiologi dan perilaku.
ADVERTISEMENT
Keberadaan hormon sangat penting untuk berbagai aktivitas tubuh, mulai dari pencernaan, reproduksi, metabolisme, pertumbuhan, hingga kontrol suasana hati.
Beberapa contoh hormon, yaitu hormon somatotrof, hormon LTH (Luteotropic Hormone), hormon LH (Luteinizing Hormone), dan masih banyak lagi.
(GTT)