Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Hypnic Jerk dan 5 Gangguan Tidur Lainnya
2 Juni 2022 8:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hypnic jerk adalah salah satu gejala parasomnia saat tidur. Parasomnia merupakan gangguan tidur yang menunjukkan perilaku tak biasa yang terjadi selama transisi tidur ke bangun tidur. Umumnya kondisi ini dialami oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga kerap mengalaminya.
ADVERTISEMENT
David Feldman menuliskan dalam bukunya Mengapa Jarum Jam Bergerak ke Kanan?, contoh hypnic jerk yang paling sering dialami adalah ketika tubuh sudah ingin menyatu dan mulai bermimpi namun belum dapat dikatakan tidur sempurna. Kemudian ia tersentak oleh kontraksi mengejutkan di kaki yang sulit dijelaskan.
Sentakan inilah yang dapat membangunkan seseorang tepat sebelum ia terlelap. Hal ini terjadi ketika serat-serat saraf yang menuju ke kaki tiba-tiba mengirimkan isyarat secara bersamaan. Tiap saraf yang kecil tersebut memberi perintah pengencangan kepada suatu bagian kecil pada serat otot yang berhubungan dengan kaki.
Sehingga ketika semuanya bekerja secara serentak, kaki akan mengalami hentakan yang cukup dahsyat dan membuat orang kembali tersadar dari mimpinya. Akan tetapi, ilmuwan yang melakukan penelitian seputar tidur ini belum dapat menyimpulkan apa penyebab utama hypnic jerk atau mengapa hal tersebut dapat terjadi hanya ketika menjelang orang terlelap.
ADVERTISEMENT
Walaupun kondisi ini kerap dialami oleh sebagian orang dan sudah menjadi hal biasa, kemunculan hentakan tersebut tidak dapat ditebak. Sebab, kontraksi ini terjadi tidak beraturan pada saat tubuh mulai terlelap.
Selain hypnic jerk, terdapat beberapa jenis parasomnia lainnya yang terjadi saat tidur seperti sleep walking, night terror, sleep talking, dan recurrent isolated sleep paralysis. Berikut adalah informasi selengkapnya untuk Anda.
5 Jenis Parasomnia Selain Hypnic Jerk
Melansir dari buku Ajar Hypnocaring oleh E. Mulyadi dan Nurilla NK, klasifikasi parasomnia didasarkan pada munculnya perilaku di setiap fase tidur. Berikut adalah beberapa jenis parasomnia yang umum terjadi:
1. Sleep Walking
Sleep walking atau berjalan saat tidur sering dialami oleh anak-anak. Sekitar 17 persen anak yang mengalami peristiwa ini rata-rata berusia 5-7 tahun. Di beberapa kasus ditemukan ada riwayat keluarga dengan keluhan yang serupa.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami sleep walking tidak dapat mengingat kejadian apa yang terjadi selama ia tertidur. Sleep walking sering disertai dengan night terror dan juga mengompol pada anak.
2. Night Terrors
Night terrors atau beberapa referensi lain menyebutnya sebagai sleep terrors merupakan suatu peristiwa rasa takut yang terjadi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami night terrors biasanya akan menangis atau berteriak keras disertasi dengan peningkatan kerja sistem saraf otonom, seperti berkeringat, serta meningkatnya tekanan darah.
Kejadian sleep terror sering dialami oleh anak dengan usia remaja. Beberapa penelitian mengatakan bahwa terdapat hubungan antara kejadian anxiety (gangguan kecemasan) dengan peristiwa night terrors ini.
3. Sleep Talking
Sleep talking paling sering dikenal dengan istilah mengigau di Indonesia. Ini merupakan jenis gangguan parasomnia yang paling sering ditemukan, terutama pada anak usia 3-13 tahun.
ADVERTISEMENT
Sleep talking sering terjadi berbarengan dengan sleep walking dan juga night terrors. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab dari peristiwa tersebut.
4. Nightmares
Mimpi buruk atau nightmares biasanya membuat seseorang yang mengalaminya langsung terbangun dari tidur dengan rasa takut, keringat berlebih, juga jantung berdebar. Mimpi buruk biasanya bersumber dari alam bawah sadar yang merekam kecemasan atau rasa takut akan suatu hal yang dipikirkan begitu dalam sehingga terbawa hingga ke alam mimpi.
5. Recurrent Isolated Sleep Paralysis
Recurrent isolated sleep paralysis adalah kondisi yang terjadi pada saat tubuh tidak mampu bergerak saat tidur. Kondisi ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, namun yang sebenarnya terjadi ialah turunnya jumlah ketegangan terhadap gerakan otot (tonus otot) sehingga membuat tubuh menjadi kesulitan untuk digerakkan. Hal ini dapat dipicu karena kurang istirahat atau gangguan jam tidur yang disebabkan oleh kerja shift atau yang lainnya.
ADVERTISEMENT
(IMR)