Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Ilmu Tasawuf yang Identik dengan Para Sufi
25 Februari 2021 13:05 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu ilmu yang bertujuan untuk menggapai kebahagiaan akhirat adalah Tasawuf. Tasawuf yang identik dengan para sufi ini berfokus pada hati sebagai pusat kajiannya.
ADVERTISEMENT
Itu karena hati dianggap sebagai penggerak amalan badan atau cermin dari akhlak seseorang. Manusia yang memiliki hati bersih dan tulus akan memiliki tabiat yang baik, begitu juga sebaliknya.
Hal ini sesuai hadits riwayat Bukhari yang berbunyi: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati,” (HR. Bukhari).
Tasawuf juga merupakan salah satu saluran Islamisasi di Nusantara yang menyebabkan ajaran Islam mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat pribumi pada masa itu.
Seperti apa ajaran tasawuf itu? Berikut ini adalah penjelasannya:
Arti Tasawuf
Tasawuf berasal dari Bahasa Arab tashowwafa – yatashowwafu - tashowwuf yang artinya “berbulu yang banyak”. Ini karena penganut tasawuf yang hidup sederhana menjauhi pakaian sutra dan memilih kain dari bulu domba yang kasar (suf). Kain wol mengandung dua makna, yaitu simbol kefakiran serta lambang kerendahan hati dan kesederhanaan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terdapat beberapa pendapat mengenai makna tasawuf secara istilah. Mengutip dari Teori Asal Usul Tasawuf tulisan Muhammad Hafiun (2012: 244), Amin Kurdi mendefinisikan tasawuf sebagai suatu yang dengannya diketahui hal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari yang tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji, cara melaksanakan suluk dan perjalanan menuju keridhaan Allah, dan meninggalkan larangan-Nya.
Sedangkan Abu al-Hasan AsySyadzili dalam Tasawuf Studies: Pengantar Belajar Tasawuf karya Syamsun Ni’am (2014) menjelaskan bahwa tasawuf adalah segala praktik amalan dan latihan dalam diri seseorang melalui ibadah dan penyembahan lain guna mengembalikan diri kepada Allah SWT.
Dengan demikian, secara sederhana tasawuf dapat dipahami sebagai kesungguhan untuk menyucikan jiwa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tasawuf ini bermuara pada hidup zuhud atau tidak mengagungkan kemewahan duniawi.
ADVERTISEMENT
Ruang Lingkup Tasawuf
Mengutip dari buku Pengantar Ilmu Tasawuf tulisan Dr. H. Badrudin (2015), ilmu tasawuf pada dasarnya mengandung empat unsur, yaitu metafisika, etika, psikologi, dan estetika. Berikut ini adalah penjelasannya:
Metafisika artinya hal-hal di luar alam dunia. Ilmu Tasawuf banyak membahas masalah-masalah keimanan tentang unsur-unsur akhirat dan cinta seorang sufi terhadap Tuhannya.
Etika menekankan pada baik dan buruknya amal manusia. Dalam Ilmu Tasawuf dipelajari unsur-unsur etika serta ajaran-ajaran akhlak hablumminallah dan hablumminannas.
Psikologi dalam tasawuf memfokuskan penyelidikan terhadap diri sendiri. Yakni berfungsi sebagai penyadaran diri, memahami kelemahan dan kekurangan dirinya, untuk kemudian memperbaikinya menuju kesempurnaan nilai pribadi yang mulia.
Estetika adalah keindahan yang menimbulkan seni. Jalan yang ditempuh untuk mencapai keindahan menurut ajaran tasawuf adalah tafakur, yakni merenungi hikmah-hikmah ciptaan Allah. Dengan demikian seseorang akan tersentuh dengan kebesaran Allah sehingga banyak memuji dan berdzikir kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
(ERA)