Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Istri-istri Soekarno, Siapa yang Paling Cantik?
6 Juni 2020 7:26 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno dikenal sebagai Singa Podium dan pahlawan kemerdekaan Indonesia yang disegani. Kemampuan diplomasinya tidak diragukan lagi. Dan hal tersebut membuat namanya mendunia.
ADVERTISEMENT
Selain kemampuan Bung Karno dalam bidang politik, kehidupan pribadinya juga tidak luput dari sorotan. Kharismanya berhasil menarik perhatian banyak wanita. Bahkan, petualangan cintanya pun banyak didokumentasikan
Sebagian orang hanya mengenal Ibu Fatmawati sebagai istri Sang Proklamator. Namun, terdapat beberapa perempuan yang pernah singgah di hatinya. Siapa saja mereka? Berikut kisah cinta Bung Karno dan istri -istrinya.
Siti Oetari
Perkenalan Siti Oetari dan Soekarno dimulai ketika Soekarno tinggal di kost milik ayah Siti Oetari, yakni HOS Tjokroaminoto. Benih cinta timbul di antara keduanya. Akhirnya Siti Oetari dinikahi Presiden Soekarno saat beliau berumur 20 tahun, sedangkan Siti Oetari berusia 16 tahun.
Saat itu Presiden Soekarno selalu sibuk dengan aktivitas politiknya, sedangkan Siti Oetari masih asyik dengan dunia remaja. Ini membuat hubungan keduanya renggang dan akhirnya memutuskan untuk bercerai baik-baik.
ADVERTISEMENT
Dalam otobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno mengatakan kepada Cindy Adams bahwa ia tidak pernah "menyentuh" Oetari.
Inggit Ginarsih
Inggit merupakan istri kedua Presiden Soekarno. Tahun 1921, Soekarno pergi ke Bandung untuk menuntut ilmu. Ia kemudian tinggal di rumah saudagar dan anggota pergerakan Syarikat Islam Indonesia, Sanusi.
Soekarno bertemu Inggit Ginarsih yang merupakan istri Sanusi. Benih-benih cinta mulai tumbuh. Sanusi akhirnya menceraikan Inggit dan merelakannya dipersunting Soekarno.
Rumah tangga keduanya harmonis. Inggit disebut setia menemani Soekarno dalam pergerakannya. Saat Soekarno ditahan di Yogyakarta dan Bandung, Inggit-lah yang berusaha menyelundupkan berbagai informasi dan buku-buku kepada Soekarno.
Umur pernikahan mereka bahkan bertahan sampai 20 tahun. Namun, mereka akhirnya memutuskan untuk bercerai karena Inggit Ginarsih tidak ingin dimadu.
ADVERTISEMENT
Fatmawati
Presiden Soekarno yang berusia 42 tahun menikahi Fatmawati yang saat itu berusia 20 tahun. Mereka bertemu saat Soekarno diasingkan di Bengkulu. Saat itu, Soekarno masih menjadi suami sah Inggit. Dalam buku Fatmawati Sukarno, The First Lady karya Arifin Suryo Nugroho, Fatmawati mengungkap dirinya hanya akan menyetujui pinangan Bung Karno jika ia bercerai baik-baik dengan Inggit.
Pasangan ini dikaruniai lima orang anak, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Fatmawati merupakan istri Presiden Soeakrno yang paling dikenal. Beliau terkenal sebagai wanita yang berjasa dalam menjahit bendera Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Hartini
Kisah asmara Bung Karno dan Hartini dimulai tahun 1952 saat Presiden Soekarno meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan. Lewat perantara, Sukarno mengirimkan sepucuk surat cinta dengan nama samaran Srihana. “Ketika aku melihatmu untuk pertama kali, hatiku bergetar,” demikian kata Srihana alias Soekarno.
ADVERTISEMENT
Perkawinan mereka berlangsung sederhana dan tertutup di Istana Cipanas pada Juli 1953. Hartini disebut sebagai tipikal wanita Jawa yang berbakti kepada suami meskipun dimadu. Dalam memoarnya, Rachmawati, putri ketiga Bung Karno dari Fatmawati, mengenang Hartini dengan tekun dan setia melayani Soekarno sampai detik terakhir kehidupan sang Presiden.
Ratna Sari Dewi Soekarno
Dalam salah satu kunjungannya ke Jepang tahun 1959, Presiden Soekarno bertemu dengan gadis Jepang bernama Naoko Nemoto yang saat itu menjadi pengisi acara penyambutan tamu negara.
Keduanya jatuh cinta. Namun hubungan mereka harus melalui jalan yang berliku karena dituduh sarat akan kepentingan politik. Namun mereka akhirnya menikah di tahun 1962 saat umur Naoko Nemoto 19 tahun dan Presiden Soekarno berumur 57 tahun. Ia pun mengubah namanya menjadi Ratna Sari Dewi Soekarno. Sepeninggal Presiden Soekarno, ia tidak pernah menikah lagi sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Haryati
Sebelum menikah dengan Presiden Soekarno, Haryati merupakan penari dan Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Mereka menikah pada tanggal 21 Mei 1963 dengan acara sederhana karena Soekarno berpendapat pernikahan mereka sebaiknya tidak diumumkan kepada masyarakat luas. Haryati termasuk yang paling tidak akur dengan istri atau keluarga istri Sukarno yang lain. Mereka akhirnya bercerai ahun 1966.
Yurike Sanger
Keduanya bertemu saat Yurike Sanger menjadi anggota Bhinneka Tunggal Ika saat upacara bendera tahun 1963. Presiden Soekarno jatuh cinta pada pandangan pertama pada Yurike yang saat itu berstatus sebagai pelajar.
Meski selisih umur mereka sangat jauh, namun atas dasar cinta mereka akhirnya menikah pada 1964. Selang tiga tahun kemudian, Presiden Soekarno dilengserkan dan mereka cerai secara baik-baik.
ADVERTISEMENT
Kartini Manoppo
Profesi Kartini Manopo sebelum menikah dengan Presiden Soekarno adalah sebagai pramugari Garuda Indonesia dan model yang pernah dilukis oleh seniman tersohor Basuki Abdullah.
Presiden Soekarno yang menghadiri pameran lukisan Basuki Abdullah langsung tertarik pada sosok Kartini yang diabadikan di kanvas. Bung karno memerintahkan Sekretaris Negara agar menyurati pihak maskapai Garuda agar Kartini mengikuti festival pramugari mewakili Indonesia.
Saat menghadap Bung Karno di Istana, di situlah Bung Karno menyatakan cintanya. Soekarno dan Kartini pun melangsungkan perkawinan. Kartini yang sedang mengandung akhirnya dilarikan ke Jerman karena situasi politik Indonesia saat itu sedang panas akibat peristiwa G30 S.
Heldy Djafar
Bung Karno menikahi Heldy Djafar tahun 1966. Saat itu Presiden Soekarno berusia 65 tahun, sedangkan Heldy Djafar berusia 18 tahun. Namun, rumah tangga keduanya hanya bertahan dua tahun. Sebab saat itu situasi politik sudah semakin tidak menentu.
ADVERTISEMENT
Komunikasi tidak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan politik. Heldy sempat mengucap ingin berpisah. Namun, Bung Karno tetap bertahan. Akhirnya Heldy Djafar mendengar kabar bahwa Presiden Soekarno wafat di usia 69 tahun.