Konten dari Pengguna

Mengenal Jenis dan Contoh Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Februari 2021 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gel adalah contoh Koloid. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Gel adalah contoh Koloid. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Di balik kelezatan agar-agar, susu, hingga mayones, siapa sangka makanan tersebut tergolong sebagai koloid. Mungkin istilah ini masih cukup asing terdengar di dalam telinga masyarakat. Koloid merupakan istilah di dalam kimia, yang digunakan untuk menyampurkan suatu zat.
ADVERTISEMENT
Koloid adalah campuran dari zat heterogen di antara dua zat atau bahkan lebih. Partikel-partikel zat yang seukuran koloid tersebut tersebar secara merata di dalam zat lain. Adapun ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Bentuk koloid terdiri dari dua macam, yaitu fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan).
Koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dari suspensi (campuran kasar). Sehingga, koloid termasuk dalam campuran metastabil. Artinya, campuran ini seolah-oleh stabil, tetapi akan memisah pada jangka waktu tertentu.
Lantas apa saja jenis-jenis dan contoh koloid yang dapat ditemui manusia dalam kehidupan sehari-hari? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Susu adalah contoh Koloid. Foto: Freepik

Jenis-jenis dan Contoh Koloid

Mengutip Buku Super Kimia SMA karangan Drs. Wirawan J. Sarosa (2010: 135), berikut jenis-jenis koloid beserta contohnya yang dapat ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
1. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid di mana fase terdispersi zat padat dalam medium pendispersi gas. Aerosol padat dapat dipisahkan dengan kotrel.
Aerosol dibedakan menjadi dua, yaitu aerosol cair dan aerosol padat. Adapun contoh aerosol cair, yaitu kabut dan awan. Sementara aerosol padat contohnya adalah asap dan debu.
2. Sol
Sol adalah sistem koloid di mana fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair. Berdasarkan adsorpsinya, sol dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Sol Liofil, di mana partikel padat akan mengadsorpsi molekul cairan dan membentuk selubung di sekitar partikel padat. Jika mediumnya air disebut dengan hidrofil. Contohnya adalah kanji, sabun, protein, dan lem.
2. Sol Liofob, sol di mana partikel padat tidak mengadsorpsi molekul cairan di sekelilingnya. Jika mediumnya air disebut hidrofob. Contohnya adalah zat Arsenik trisulfida di dalam air.
Sabun adalah contoh Koloid. Foto: Freepik
3. Emulsi
ADVERTISEMENT
Emulsi adalah koloid di mana fase terdispersi cair dan medium pendispersinya juga cair. Untuk menstabilkan emulsi, perlu ditambah zat ketiga yang disebut Emulgator.
Contoh benda yang mengandung emulsi adalah air susu, lateks, santan, mentega, dan mayones. Kemudian contoh emulgator adalah sabun, yang digunakan sebagai emulgator pada campuran air dan minyak.
4. Gel
Gel adalah partikel koloid liofil yang setengah kaku (berupa zat padat) dan terdiri atas partikel-partikel koloid atau kristal yang saling berkaitan dengan membentuk jaringan. Karena molekul pelarut terkurung di dalam celah-celah jaringan, gel ada yang bertekstur kenyal juga ada yang tidak.
Gel kenyal sanggup menarik air dalam jumlah banyak, sehingga terjadi peristiwa imbibisi (pengembangan). Sedangkan gel yang tidak kenyal, hanya menarik air dengan jumlah tertentu sehingga tidak terjadi imbibisi.
ADVERTISEMENT
Contoh gel kenyal adalah agar-agar, gelatin, dan selai. Sementara gel tidak kenyal, contohnya adalah silika.
(VIO)