Konten dari Pengguna

Mengenal Jenis Ruam Kulit pada Bayi beserta Cara Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Juli 2022 13:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengenal jenis ruam kulit pada bayi. Foto: KumparanMOM
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengenal jenis ruam kulit pada bayi. Foto: KumparanMOM
ADVERTISEMENT
Bayi khususnya yang baru lahir kulitnya masih sangat sensitif sehingga rentan mengalami iritasi atau masalah kulit lainnya. Hal ini dikarenakan lapisan kulit terluar pada bayi lebih tipis dibandingkan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Permasalahan kulit yang paling sering dialami oleh bayi adalah ruam kulit. Dr. Eiyta Ardinasari menuliskan dalam Buku Pintar Mencegah dan Mengobati Penyakit Bayi dan Anak, jenis ruam kulit yang umum terjadi adalah ruam popok, di mana muncul bercak merah pada bagian kulit terluar yang tertutupi oleh popok.
Ruam ini bisa terjadi karena kulit mengalami gesekan dengan popok sehingga timbul iritasi disertai rasa gatal dan perih. Beberapa alasan lainnya muncul ruam yakni popok yang terlalu ketat, lembab akibat terkena kotoran (urine dan feses), hingga material yang tidak cocok dengan kulit si bayi.
Ruam popok tentunya akan membuat bayi merasa tidak nyaman dan harus segera diatasi. Cara yang paling benar dalam mengatasi ruam popok adalah dengan rajin mengganti popok setidaknya 4 jam sekali, menjaga kebersihan, dan mengoleskan salep ruam khusus kulit bayi sebelum menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Selain ruam popok, terdapat jenis ruam kulit lainnya yang dapat terjadi pada bayi. Apa saja?
Ilustrasi mengenal jenis ruam kulit pada bayi. Foto: KumparanMOM

Jenis Ruam Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Mengutip dari Fit n Fun oleh Andri Priyatna, berikut adalah jenis-jenis ruam kulit yang sering terjadi pada bayi yang dilengkapi dengan cara mengatasinya agar tidak terjadi iritasi kulit yang lebih serius:

1. Eksim

Eksim adalah jenis ruam kulit pada bayi yang disertai dengan gatal, kemerahan, kering, kulit yang meradang, bersisik, hingga pecah-pecah. Kulit yang mengalami eksim jika diraba akan memiliki tekstur yang kasar dan sedikit mengelupas.
Umumnya kondisi ini terjadi karena respon dari alergen. Selain pada bayi, eksim juga bisa dialami anak-anak dengan keluarga yang memiliki riwayat dermatitis atopik, alergi terhadap suatu makanan atau udara di lingkungan tertentu, hingga asma.
ADVERTISEMENT
Jika bayi sudah terlanjur mengalami eksim, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan resep salep atau krim yang dianjurkan. Selain itu, eksim juga dapat diatasi dengan cara mengganti sabun mandi dan deterjen pakaian yang lebih lembut sehingga aman bagi kulit bayi.

2. Urtikaria

Urtikaria lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan istilah biduran. Urtikaria adalah bercak merah disertai dengan benjolan yang disebabkan oleh gigitan serangga dan akan muncul rasa gatal pada kulit serta panas.
Ada beberapa faktor lain yang menyebabkan munculnya biduran seperti infeksi, imun yang lemah, cuaca yang tidak menentu (pancaroba), atau alergi terhadap sesuatu, misal serbuk bunga atau yang lainnya. Pada kondisi yang parah, biduran dapat berlangsung selama beberapa hari.
Jika bayi terkena biduran, yang harus dilakukan adalah memandikannya dengan air yang dingin (tidak terlalu dingin). Hal ini bertujuan untuk meredakan rasa gatal dan iritasi pada kulit. Selain itu, pemberian lotion atau krim yang mengandung calamine juga dapat mengatasi biduran.
Ilustrasi mengenal jenis ruam kulit pada bayi. Foto: KumparanMOM

3. Cradle Cap

ADVERTISEMENT
Cradle cap adalah ruam merah yang muncul di kulit kepala, alis, kelopak mata, sisi hidung, atau di belakang telinga. Dalam bahasa medis, cradle cap juga disebut sebagai seborrheic dermatitis, yang sebagian besarnya disebabkan oleh produksi minyak yang berlebih.
Umumnya cradle cap akan berubah warna menjadi kekuningan atau cokelat yang bersisik dan berminyak. Ini adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi berumur dua hingga tiga bulan. Biasanya, ruam seperti ini akan hilang dengan sendirinya selama tahun pertama si bayi.
Cradle cap pada bayi masih tergolong aman jika intensitas yang dialami tidak terlalu lama. Jika kemerahan ini berlanjut hingga bayi berusia lebih dari satu tahun, harus segera ditangani. Sebab cradle cup yang berkerak tersebut dapat membuat rambut bayi kesulitan untuk tumbuh.
ADVERTISEMENT
Biasanya dokter akan merekomendasikan produk perawatan terbaik untuk bayi seperti sampo, baby oil, krim, dan lotion khusus bayi. Namun Anda juga dapat melakukan perawatan di rumah dengan cara yang sederhana, yakni membasuhnya menggunakan air hangat yang dicampur menggunakan sampo khusus bayi.
(IMR)