Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis Siklus Air Beserta Penjelasannya
2 Desember 2020 13:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Air adalah sumber kehidupan manusia. Air mengalami siklus perubahan yang berlangsung terus menerus. Siklus air merupakan proses sirkulasi air yang berasal dari bumi menuju atmosfer dan kembali ke bumi.
ADVERTISEMENT
Proses yang dilakukan secara terus menerus dan berulang mengakibatkan ketersediaan air di bumi tetap terjaga. Adanya siklus air mampu mengatur suhu lingkungan, curah hujan, cuaca, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Siklus air memiliki tiga jenis yang berbeda, tergantung pada proses dan tahapannya. Simak penjelasan berikut ini untuk mengenal jenis siklus air.
Siklus Hidrologi Pendek (Siklus air kecil)
Siklus hidrologi pendek adalah gambaran proses sirkulasi air yang paling mudah dan hanya mencakup beberapa tahapan saja. Secara sederhana, dalam proses ini terjadi penguapan air laut yang disebabkan energi panas matahari.
Penguapan tersebut menimbulkan uap air atau dalam prosesnya disebut evaporasi. Evaporasi menyebabkan kondensasi atau proses pengembunan awan yang mengandung air laut.
ADVERTISEMENT
Sehingga dalam titik jenuhnya, awan tersebut mengeluarkan rintik-rintik hujan ke daerah sekitar. Air hujan tersebut akan turun ke permukaan dan proses sirkulasi air akan terus terjadi secara berkelanjutan.
Siklus Hidrologi Sedang (Siklus air sedang)
Tahapan dalam proses ini cukup panjang dibandingkan dengan siklus air kecil. Uap air terbentuk tidak hanya dari air laut saja, melainkan dari sumber lainnya yang mengandung air. Dalam hal ini, proses transpirasi ikut serta membentuk uap air.
Transpirasi sendiri merupakan proses penguapan air dari tanaman melalui stomata atau mulut daun. Uap-uap air tersebut mengalami adveksi karena terbawa angin dan bergerak menuju daratan.
Uap air membentuk awan dan kemudian turun hujan di daratan. Air hujan yang turun di permukaan bergerak mengalami run off menuju sungai dan mengalir kembali ke laut.
ADVERTISEMENT
Siklus Hidrologi Panjang (Siklus air panjang)
Proses sirkulasi air pada tahapan ini lebih kompleks dan biasanya terjadi pada daerah yang memiliki 4 musim. Jika dilihat dari proses tahapannya, siklus panjang menyerupai siklus sedang. Namun yang membedakan adalah jangkauan daerah siklus panjang lebih luas.
Dalam prosesnya, uap air yang membentuk awan tidak langsung berubah menjadi rintik hujan, melainkan membentuk salju dan gletser.
Proses terjadinya siklus panjang diawali dengan penguapan air, baik air laut atau sumber mata air lainnya. Uap air tersebut tidak langsung mengalami proses kondensasi, tetapi harus melewati proses sublimasi. Proses sublimasi inilah yang menyebabkan uap air berubah menjadi awan yang mengandung kristal es.
Awan tersebut bergerak terbawa angin menuju daratan dan mengalami proses presipitasi atau turunnya hujan dalam bentuk salju. Salju yang menumpuk akan membentuk gletser.
ADVERTISEMENT
Gletser akan mencair dan mengalami run off mengalir ke permukaan tanah menuju sungai yang diteruskan ke air laut.
(HDP)