Konten dari Pengguna

Mengenal Kanker Tenggorokan, Penyakit yang Diidap Ibunda Jokowi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 Maret 2020 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kanker tenggorokan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker tenggorokan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Di tengah kemelut menangani pandemi virus corona di Tanah Air, Presiden Jokowi harus menghadapi kabar duka. Pada Rabu (23/3), ibunda tercinta, Sujiatmi Notomiharjo, meninggal dunia di usia 77 tahun.
ADVERTISEMENT
Sujiatmi mengembuskan napas terakhirnya setelah lama menghadapi penyakit kanker tenggorokan. "Beliau sudah lama sakit kanker tenggorokan," ungkap Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono.
Hal ini membuat banyak orang yang bertanya-tanya soal kanker tenggorokan. Untuk mengetahui lebih jelas, simak penjabaran di bawah ini.

Kanker Tenggorokan Itu Apa?

Ilustrasi kanker tenggorokan. Foto: Kemenkes
Penyakit ini mengacu pada tumor ganas atau kanker yang berkembang di tenggorokan (faring), kotak suara (laring) atau amandel. Kanker tersebut timbul akibat sel-sel ditenggorokan mengalami mutasi genetik.
Kondisi ini menyebabkan sel terus tumbuh dan tidak terkendali hingga membentuk tumor. Ini akan mempengaruhi bagian tulang rawan (epiglottis) yang berguna sebagai penutup tenggorokan.

Faktor Risiko

Penyebab terjadinya kanker tenggrokan belum diketahui secara pasti. Tetapi, ada kelompok yang memiliki faktor risiko tinggi untuk mengalaminya, yaitu:
ADVERTISEMENT

Tanda Mengidap Kanker Tenggorokan

Kanker tenggorokan ditandai dengan gejala beragam dan tidak sama pada tiap penderitanya. Beberapa indikasinya adalah:
Gejala tersebut memang serupa dengan penyakit saluran pernapasan lain, terutama pada stadium awal. Oleh sebab itu, jika Anda telah merasakan tanda-tanda tersebut dan tak kunjung sembuh atau kondisinya semakin parah, segera hubungi dokter. Mendeteksi kanker secara dini akan sangat baik dilakukan agar bisa melakukan berbagai hal untuk pengobatannya.
(RAA)
ADVERTISEMENT