Konten dari Pengguna

Mengenal Kitab Alala, Panduan Etika Mencari Ilmu bagi Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Maret 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kitab Alal. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kitab Alal. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kitab Alala Tanalul Ilma atau Kitab Alala dipandang sebagai salah satu karya intelektual Muslim yang secara khusus membahas tentang akhlak atau etika seorang pencari ilmu. Hingga kini, Kitab Alala masih digunakan beberapa lembaga pendidikan Islam, terutama di pesantren.
ADVERTISEMENT
Kitab Alala diterbitkan oleh pondok pesantren Lirboyo Kediri tanpa mencantumkan nama pengarangnya. Namun, sebagian besar syair-syair dalam Kitab Alala termuat dalam Kitab Ta’limul Muta’alim karya Imam al-Zarnuji.
Kitab Alala sejatinya merupakan ringkasan tentang akhlak mencari ilmu yang berbentuk nadhom (syair) dan diambil dari beberapa kitab. Penggubah tiap nadhom Alala berbeda-beda, di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib, Imam Kholif, dan khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Mengutip jurnal Method of Learning Perspective of Alala Tanalul ‘Ilma dari Imam al-Zarnuji tulisan Ahmad Busthomy MZ dan Abdul Muhid, Al-Zarnuji menyatakan bahwa latar belakang menyusun kitab tersebut karena banyak penuntut ilmu yang tidak dapat memperoleh manfaatnya, yaitu pengamalan dan penyebaran.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh kesalahan metode belajar mereka yang mengabaikan syarat-syarat dalam menuntut ilmu pengetahuan. Karena itu, kitab ini disusun sebagai panduan setiap umat agar bisa menuntut ilmu dengan benar.
ADVERTISEMENT

Isi Kandungan Kitab Alala

Ilustrasi Kitab Alala
Kitab Alala terdiri dari satu jilid dan delapan halaman. Keseluruhannya merupakan nadhom-nadhom Arab yang diterjemahkan dalam bahasa Jawa Salaf dan dibagi atas 37 nadhom.
Mengutip jurnal Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Alala tulisan Isna Lutfi Rohmatin, isi kandungan Kitab Alala terbagi dalam beberapa tema. Pengelompokkan tema ini tidak didasarkan pada urutan nadhom, tetapi berdasarkan kesamaan pesan yang disampaikan.
1. Syarat mencari ilmu dan metode belajar
Nadhom pertama dan kedua memberikan nasihat tentang beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang pencari ilmu agar memperoleh ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya pada ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ada enam syarat yang harus dipenuhi, yakni daya ingat, kecintaan pada ilmu, kesabaran, biaya, bimbingan seorang guru, dan waktu menuntut ilmu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
2. Cara mencari teman dan bermasyarakat
Dalam Kitab Alala dijelaskan bahwa memilih teman itu harus berdasarkan perilaku atau budi pekertinya. Sebab, kehadiran teman sangat berpengaruh terhadap akhlak seseorang.
Jika berteman dengan orang yang baik, maka sedikit demi sedikit akan tertular kebaikannya. Sebaliknya, teman yang tidak baik akan membawa keburukan.
Ilustrasi Kitab Alala. Foto: Unsplash
3. Keutamaan ilmu, orang yang berilmu, dan kedudukan guru
Kehormatan seseorang dalam Islam diperoleh lewat ilmu. Ilmulah yang mengantarkan manusia pada ridha Allah SWT dan menyelamatkan dari hal-hal yang menyimpang.
Itulah alasan mengapa setiap umat Muslim wajib menghormati guru yang telah melimpahkan ilmunya, baik itu guru di sekolah maupun guru di rumah yaitu orangtua.
4. Keunggulan ilmu fiqih dan bahaya orang yang tekun ibadah tanpa ilmu
ADVERTISEMENT
Ilmu fiqih adalah salah satu ilmu yang sangat penting, karena tanpa ilmu fiqih, ibadah-ibadah yang dilakukan tidak akan sah. Orang yang mengerti fiqih dapat menentukan sendiri arah jalannya sehingga tidak mudah dipengaruhi setan. Sedangkan, orang yang tidak mengerti fiqih sangat mudah terkena tipu muslihat setan.
5. Kerja keras, menghargai waktu, dan keutamaan merantau
Kitab Alala juga memberikan motivasi bahwa dalam menuntut ilmu harus mau bersusah payah dan bekerja keras. Perjuangan seseorang dalam mencari ilmu memiliki keutamaan sendiri di mata Allah SWT, terlebih bagi mereka yang merantau ke suatu tempat demi memperoleh ilmu dari ahlinya.
6. Menjaga lisan, melatih nafsu, husnuzan, dan pemaaf
Seorang Muslim harus menjauhi ucapan yang batil, dusta, ghibah, adu domba, dan kata-kata yang kotor. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan permusuhan dan membawanya ke dalam neraka jahanam
ADVERTISEMENT
Selain menjaga lisan, umat Muslim diharapkan mampu melatih nafsu, berprasangka baik (husnuzan), serta menghindari sifat pendendam dan menumbuhkan sifat pemaaf terhadap orang lain.
(ADS)