Konten dari Pengguna

Mengenal Kitab Tuhfatul Athfal, Kegunaan, dan Bacaan Syairnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 September 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca Alquran harus memahami ilmu tajwid. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca Alquran harus memahami ilmu tajwid. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tuhfatul Athfal adalah kitab nadzom atau syair yang digunakan untuk mempelajari ilmu tajwid. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Sulaiman bin Hasan bin Muhammad Al-Jamzuri, salah satu ulama dari Mesir pada abad ke-12 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Dalam istilah fikih, tajwid merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafalkan huruf-huruf yang terdapat dalam Alquran dengan benar. Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah atau kewajiban bersama bagi mukalaf.
Karenanya, penting bagi umat Muslim untuk memahami ilmu tajwid agar bisa membaca Alquran dengan pelafalan yang benar. Salah satu kitab yang dijadikan rujukan untuk mempelajari tajwid adalah Tuhfatul Athfal atau yang dikenal juga sebagai kitab Matan Al-Jamzuriyah.

Pengertian Tuhfatul Athfal

Secara bahasa, Tuhfatul Athfal artinya "Senandung Anak-Anak". Kitab ini berisi metode pembelajaran ilmu tajwid dengan syair yang berguna untuk memudahkan para pelajar bahasa Arab dalam mempelajari bagaimana cara membunyikan huruf-huruf Alquran.
Tuhfatul Athfal banyak dipakai kalangan Muslim di berbagai negara untuk mempelajari kaidah-kaidah dasar mengenai ilmu tajwid. Kitab ini memiliki 61 bait syair yang dirangkai dengan kata-kata indah.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hukum bacaan tajwid yang perlu dipelajari umat Muslim. Semua hukum bacaan ini terdapat dalam Tuhfatul Athfal dengan bentuk bait-bait syair.
Ilustrasi anak-anak Muslim yang sedang mempelajari ilmu tajwid. Foto: Unsplash
Agar lebih jelas memahami seperti apa syair Tuhfatul Athfal, Anda harus mengetahui penggunaannya dalam salah satu hukum bacaan tajwid, yaitu hukum bacaan alif lam. Dalam ilmu tajwid, hukum bacaan alif lam terbagi menjadi dua macam, yaitu Alif Lam Qomariyah dan Alim Lam Syamsiyah.
Dikutip dari Catatan dan Penjelasan Mudah Terhadap Kitab Bahasa Arab Durusul Lughoh oleh Syahrijal Ahmad Syuhada (2021: 17-18), inilah penjelasan ilmu tajwid mengenai alif lam yang merujuk pada kitab Tuhfatul Athfal.

1. Contoh Syair Tuhfatul Athfal tentang Huruf Qomariyah

Huruf Alif Lam Qomariyah adalah huruf yang ketika bersambung dengan lam, maka huruf lam tersebut harus dibaca jelas. Huruf Qomariyah terdiri dari 14 huruf yang dituangkan dalam syair Tuhfatul Athfal berikut:
ADVERTISEMENT
(ابغ حجك وخف عقيمه) (۱)
Artinya: "Carilah (yang mabrur) pada hajimu dan takutlah dari pembatalnya."
Dalam syair tersebut, terdapat 14 huruf Qomariyah, yaitu: alif (ا ), ba (ب), jim (ج), ha (ح), kha (خ), 'ain (ع), ghain (غ), fa (ف), qaf (ق), kaf (ك), mim (م), wawu (و), ha (ه), dan ya (ي).

2. Contoh Syair Tuhfatul Athfal tentang Huruf Syamsiyah

Huruf Alif Lam Syamsiyah adalah huruf yang ketika bersambung dengan lam, maka huruf lam tersebut dilebur dengan huruf setelah lam dan ditandai dengan adanya tasydîd pada huruf tersebut. Ada 14 huruf Syamsiyah yang dituangkan dalam syair Tuhfatul Athfal berikut:
طب ثم صل رحما تفز ضف ذا نعم دع سوء ظن زر شريفا للكرم (۲)
Artinya: "Jadilah orang baik kemudian sambunglah tali silaturahmi maka engkau akan menang, bergaulah dengan orang baik, jauhilah prasangka buruk, kunjungilah orang yang mulia karena kemuliaannya."
ADVERTISEMENT
Dalam syair tersebut, terdapat 14 huruf Syamsiyah, yaitu: tha (ط), tsa (ث), shad (ص), ra (ر), ta (ت), dha (ض), dzal (ذ), nun (ن), dal (د), zai (ز), sin (س), zha (ظ), syin (ش), dan lam (ل).

Bacaan Syair Tuhfatul Athfal

Ilustrasi membaca kitab Tuhfatul Athfal. Foto: Unsplash
Berikut ini salah satu teks syair dalam kitab Tuhfatul Athfal beserta tulisan Arab, latin, dan artinya.
يَقُولُ رَاجِي رَحْمَةِ الْغَفُورِ ۞ دَوْمًا سُلَيْمَانُ هُوَ الْجَمْزُورِي
Yaqulu raji rahmatil ghafuri - dauman sulaimanu huwal jamzuri.
"Berkata orang yang selalu mengharap rahmat sang Maha Pengampun, yaitu Sulaiman Al Jamzury."
الْـحَمْـدُ للهِ مُصَلِّيًا عَلَى ۞ مُحَمَّدٍ وَآلهِ وَمَنْ تَلَا
Alhamdulilahi mushaliyan 'ala - muhammadin wa alihi wa mantala.
"Segala puji bagi Allah, sholawat atas Muhammad beserta keluarga dan orang yang mengikutinya."
ADVERTISEMENT
وَبَعْدُ هَذَا النَّظْمُ لِلْمُرِيدِ ۞ فِي النُّونِ وَالتَّنْوِينِ وَالْـمُـدُودِ
Wa ba'du hazan nadzmu lil muridi - fin nuni watanwini wal muridi.
"Dan setelah itu, ini adalah syair untuk orang yang menginginkan masalah nun, tanwin, dan mad-mad."
سَمَّيْتُهُ بِتُحْفَةِ الْأَطْفَالِ ۞ عَنْ شَيْخِنَا الْـمِيهِىِّ ذِي الْكَمَالِ
Samaituhu bituhfatil athfali - 'an syaikhinal mihiyizil kamali.
"Aku beri nama Tuhfatul Athfal, dari guru kami, Al-Mihiy yang mempunyai kesempurnaan."
أَرْجُو بِهِ أَنْ يَنفَعَ الطُّلَّابَا ۞ وَالْأَجْرَ وَالْقَبُولَ وَالثَّوَابَا
Arju bihi an yanfa'at thulabi - wal ajru wal qabula watsawabi.
"Aku berharap kitab ini memberi manfaat para pencari ilmu, balasan, diterima, dan pahala."
لِلنُّونِ إِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِينِ ۞ أَرْبَعُ أَحْكَامٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِي
Linuni intaskun wa litanwini - arba'u ahkamin fakhuz tabyini.
ADVERTISEMENT
"Nun jika mati dan tanwin memiliki empat hukum, maka perhatikanlah keteranganku."
فَالأَوَّلُ الْإِظْهَارُ قَبْلَ أَحْرُفِ ۞ لِلْحَلْقِ سِتٍّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ
Fal awalu idzharu qabla ahrufi - lil haqi sittin rutabit fal ta'rifi.
"Pertama adalah idzhar sebelum enam huruf tenggorokan yang tersusun, maka ketahuilah."
هَمْزٌ فَهَاءٌ ثُمَّ عَيْنٌ حَاءُ ۞ مُهْمَلَتَانِ ثُمَّ غَيْنٌ خَاءُ
Hamzun faha un tsuma 'ainun ha'u - muhmalatani tsuma ghainun kha'u.
"Hamzah, Ha’, ‘Ain, Ha, Ghain, dan Kha."
وَالثَّانِ إِدْغَامٌ بِسِتَّةٍ أَتَتْ ۞ فِي يَرْمُلُونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ
Watsani idghamum bisittatin atat - fi yarmiluna 'indahum qad tsabatat.
"Kedua adalah idgham yang memiliki 6 huruf yang terkumpul dalam kata: ﻳﺮﻣﻠﻮﻥ ."
لَكِنَّهَا قِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا ۞ فِيهِ بِغُنَّةٍ بِـ:يَنْمُو عُلِمَا
ADVERTISEMENT
Lakinnaha qismani qismum yudghama - fihi bighunnatin biyanmu 'ulima.
"Namun idgham ada dua bagian, yang pertama dengan ghunnah, yang diketahui dalam kata ينمو ."
إِلَّا إِذَا كَانَا بِكِلْمَةٍ فَلاَ ۞ تُدْغِمْ كـ:دُنْيَا ثُمَّ صِنْوَانٍ تَلَا
Illa iza kana bikilmatin fala - tudghim kadunya tsuma shinwanin tala.
"Kecuali jika dalam satu kalimat, maka jangan diidghamkan, seperti “ﺩﻧـﻴﺎ” dan “ﺻـﻨﻮﺍﻥ” ."
وَالثَّانِ إِدْغَامٌ بِغَيْرِ غُنَّهْ ۞ فِي اللَّامِ وَالرَّا ثُمَّ كَرِّرَنَّهْ
Watsani idghamun bighairi ghunah - fil lami wa ra tsuma kari ranah.
"Yang kedua adalah idgham bighairi ghunnah yaitu untuk huruf lam dan ra, lalu getarkanlah."
وَالثَّالِثُ الْإِقْلَابُ عِنْدَ الْبَاءِ ۞ مِيمًا بِغُنَّةٍ مَعَ الْإِخْفَاءِ
Watsalitsul iqlabu 'indal ba'i - mi mam bighunatin ma'al ikhfa'i.
ADVERTISEMENT
"Ketiga adalah iqlab yaitu ketika bertemu ba, maka dibaca mim yang didengungkan serta disamarkan."
(SFR)