Konten dari Pengguna

Mengenal Macam-Macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 Oktober 2022 8:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puasa sunnah dapat dikerjakan umat Muslim sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puasa sunnah dapat dikerjakan umat Muslim sebagaimana ajaran Rasulullah SAW. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Puasa sunnah merupakan ibadah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Muslim. Apabila seseorang melaksanakan puasa sunnah, maka dia akan memperoleh pahala. Sementara jika tidak melakukannya, maka tidak mendapatkan dosa.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan ibadah puasa. Sebab, puasa dapat disebut juga sebagai zakat badan. Hal ini karena berpuasa membersihkan dosa dan kesalahan seseorang.
Rasulullah sering melaksanakan ibadah puasa sunnah sehingga beliau suci dari dosa dan kesalahan. Lantas, apa saja macam-macam puasa sunnah dan waktu pelaksanaannya?

Macam-Macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksanaannya

Ada berbagai macam puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah. Agar mengetahui perbedaannya, berikut macam-macam puasa sunnah dan waktu pelaksanaannya yang bisa dipahami.

1. Puasa Senin-Kamis

Umat Muslim disunnahkan untuk berpuasa pada setiap hari Senin dan Kamis. Hal ini sebagaimana dijelaskan keterangan hadits berikut.
"Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah memilih waktu puasa hari Senin dan hari Kamis." (HR. At-Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan puasa sunnah Senin dan Kamis pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan puasa wajib. Namun, berbeda niatnya. Adapun bacaan niat puasa Senin dan Kamis adalah sebagai berikut.
a. Niat Puasa Senin
تويت صوم عد في يوم الإثنين سنة الله تعالى
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-isnaini sunnatal lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat puasa besok pada hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala."
b. Niat Puasa Kamis
نوبت صوم غد في يوم الخميس سنة الله تعالى
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-khamisi sunnatan lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Saya niat puasa besok pada hari Kamis sunnah karena Allah Ta'ala."
Ilustrasi membaca niat puasa sunnah. Foto: Unsplash

2. Puasa Tarwiyah

Sebelum memasuki Idul Adha (10 Zulhijah), umat Muslim disunnahkan berpuasa pada tanggal 8 dan 9 Zulhijjah. Puasa pada tanggal 8 Zulhijjah disebut dengan puasa Tarwiyah.
ADVERTISEMENT
Adapun bacaan niat yang biasa dipakai saat melaksanakan puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut.
نويت صوم تزوية سنة لله تعالى.
Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Zulhijah. Keutamaan menjalankan puasa sunnah Arafah terdapat dalam keterangan hadits berikut.
"Dari Abu Qatadah ia berkata, Rasulullah telah bersabda, 'Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.'" (HR. Muslim)
Puasa Arafah disunnahkan bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji. Jika puasa ini dilakukan dengan ikhlas, akan menghapus dosanya selama dua tahun. Adapun bacaan niat puasa Arafah yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
نوبت صوم غد في يوم عرفة سنة الله تعالى رده و
Nawaitu sauma gadin fi yaumi 'arafata sunnatan lillāhi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa besok pada hari Arafah sunnah karena Allah Ta'ala."

4. Puasa Syawal

Puasa Syawal adalah puasa enam hari pada bulan Syawal setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Adapun keutamaan puasa Syawal dijelaskan dalam sabda Rasulullah sebagai berikut.
"Dari Abu Ayyub, Rasulullah bersabda, 'Barang siapa puasa dalam bulan Ramadaan, kemudian ia mengikutinya dengan puasa pula enam hari dalam bulan Syawal, adalah seperti puasa sepanjang masa.'" (HR. Muslim)
Adapun bacaan niat puasa Syawal yaitu sebagai berikut.
نويت صوم غد في شهر الشوال سنة الله تعالى
Nawaitu sauma gadin fi syahrisy-syawwali sunnatan lillāhi ta'ala.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Saya niat puasa besok pada bulan Syawal sunnah karena Allah Ta'ala."

5. Puasa Tasu'a

Puasa Tasu'a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram. Tujuan puasa ini adalah untuk membedakannya dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.
Adapun bacaan niat puasa Tasu'a adalah sebagai berikut.
) نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."
Ilustrasi salah satu puasa sunnah yang bisa dikerjakan umat Muslim adalah puasa Tasu'a. Foto: Unsplash

6. Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharam. Puasa Asyura termasuk puasa sunnah yang cukup besar pahalanya. Keutamaan puasa Asyura dijelaskan dalam riwayat hadits berikut.
ADVERTISEMENT
"Dari Abu Qatadah, Rasulullah telah bersabda, 'Puasa hari Asyura' itu menghapuskan dosa satu tahun (yang telah lalu).'" (HR. Nasai)
Adapun bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut.
نويت الصوم غد في يوم عاشوراء سنة الله تعالى
Nawaitu sauma gadin fi yauma 'äsyūrā 'a sunnatan lillāhi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta'ala."

7. Puasa Sya'ban

Puasa Sya'ban adalah puasa pada pertengahan bulan Sya'ban yang dikerjakan oleh Rasulullah. Sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut:
"Dari Aisyah berkata, 'Saya tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain dalam bulan Ramadan, dan saya tidak melihat beliau dalam bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya'ban.'" (HR. Muslim)
Adapun bacaan niat puasa Sya'ban yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
نويت صوم غد من شهر شعبان سنة الله تعالى
Nawaitu sauma gadin min syahri sya'ban sunnatal lillāhi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa besok dari bulan Sya'ban sunnah karena Allah Ta'ala."

8. Puasa Abyad

Puasa Abyad adalah puasa yang dikerjakan setiap bulan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriah. Umat Islam disunnahkan untuk berpuasa setiap pertengahan bulan Hijriah sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut.
"Dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda, 'Hai Abu Dzar, apabila engkau hendak puasa hanya tiga hari dalam satu bulan, hendaklah engkau puasa tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah).'" (HR. Tirmidzi)
Adapun bacaan niat puasa Abyad yaitu sebagai berikut.
نويت صوم غد عن أداء ستة أيام البيض الله تعالى
ADVERTISEMENT
Nawaitu sauma gadin 'an ada 'i sunnatan ayyāmal bīḍi lillāhi ta'alā.
Artinya: "Saya niat puasa besok untuk menunaikan puasa sunnah hari-hari putih karena Allah Ta'ala."
(SFR)