Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Macam-Macam Ujian Hidup dalam Islam agar Siap Menghadapinya
26 Oktober 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun ujian tersebut telah ditetapkan dalam Alquran dan sunnah. Dijelaskan dalam buku Tafsir Al-Amtsal karya Syekh Nasir Makarim, seluruh umat manusia, termasuk golongan para Nabi, sama-sama diberikan ujian oleh Allah untuk mengukur potensinya.
Ujian hidup berlaku bagi semua orang dengan intensitas yang berbeda. Allah SWT berfirman yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)
Ujian hidup dalam Islam ada banyak ragamnya. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan lengkap dalam artikel berikut ini.
Ujian Hidup dalam Islam
Berbagai macam ujian diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Dalam menghadapi ujian tersebut, umat Muslim diperintahkan agar tidak berputus asa dari rahmat Allah.
Sebab, orang yang berputus asa akan mendapatkan dua musibah dalam hidupnya. Musibah pertama, yakni hilangnya sesuatu yang ia cintai meliputi harta, keluarga, dan jabatan.
ADVERTISEMENT
Musibah kedua yakni orang tersebut akan kehilangan pahala kesabaran dalam menghadapi ujian. Dalam buku Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam karya Dr. Caswita (2021) disebutkan bahwa ujian tersebut dirinci menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut:
1. Ujian ketakutan
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ujian ketakutan di sini berarti rasa takut akan musuh di medan perang. Sedangkan Imam Syafi'i menafsirkannya sebagai rasa takut kepada Allah SWT. Saat menghadapi ujian ini, para ulama menganjurkan umat Muslim untuk senantiasa dekat dengan Rabbnya.
2. Ujian kelaparan
Artinya Allah memberikan ujian dengan rasa lapar yang luar biasa. Imam Syafii mengatakan bahwa ujian kelaparan selalu Allah berikan setiap bulan Ramadan, yakni saat umat Muslim melaksanakan kewajiban ibadah puasa.
3. Ujian kekurangan harta
Berkurangnya harta di sini disebabkan oleh sibuknya memerangi orang kafir dan menegakkan agama Islam, sehingga mereka sedikit memiliki kesempatan untuk berdagang dan bekerja. Di sisi lain, Imam Syafi'i mengatakan bahwa berkurangnya harta ini disebabkan oleh kewajiban mengeluarkan zakat.
4. Ujian kekurangan jiwa
ADVERTISEMENT
Ibnu Abbas berkata bahwa ujian berkurangnya jiwa ini disebabkan oleh kematian di medan jihad atau karena pembunuhan. Sedangkan Imam Syafii berkata, berkurangnya jiwa di sini, yaitu karena kematian yang disebabkan penyakit.
5. Ujian kekurangan buah-buahan
Ibnu Katsir berkata bahwa kurangnya buah-buahan diakibatkan oleh kebun-kebun yang tidak bisa berproduksi dengan baik, sehingga banyak pohon-pohon yang mati dan tidak berbuah. Sementara Imam Syafi'i berpendapat bahwa maksud "buah" dalam ayat ini adalah anak-anak.
Artinya, akan ada ujian yang ditimpakan kepada seorang hamba dengan meninggalnya buah hati mereka. Dan tidaklah Allah menimpakan semua ujian tersebut, kecuali sebagai wasilah untuk membedakan kualitas hamba-hamba-Nya.
(MSD)