Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Mantram Tri Sandya, Ibu dari Segala Mantram Umat Hindu
29 Oktober 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mantram Tri Sandya dipandang sebagai ibu dari segala mantra umat Hindu . Mantram yang disebut dengan Puja Tri Sandhya ini kerap dibaca saat melaksanakan Tri Sandhya atau sembahyang tiga kali dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Menurut Khairul Anuar bin Mat Isa dalam Skripsi Tri Sandya dalam Skripsi Agama Hindu: Studi Analisa tentang Pelaksanaan dan Manfaatnya, Tri Sandhya sendiri adalah pertemuan antara waktu malam dengan pagi, pagi dengan siang, dan siang dengan malam.
Ketiga waktu pertemuan tersebut dianggap sebagai waktu kritis. Maka dari itu, umat Hindu harus melakukan sembahyang untuk mendapatkan keselamatan dari Sang Hyang Widhi dalam waktu-waktu kritis tersebut.
Agar lebih memahami Mantram Tri Sandya, Anda bisa menyimak pembahasannya melalui artikel di bawah ini.
Apa Itu Mantram Tri Sandya?
Mantram Tri Sandya adalah sastra lisan dari Bali yang kerap digunakan oleh umat Hindu. Mengutip Jurnal Pemaknaan dan Transmisi Mantra Tri Sandhya Pada Remaja Hindu Bali di Daerah Malang oleh Khairul Candra, dkk., Mantram Tri Sandya wajib dipahami dan dihafalkan oleh umat Hindu ketika melakukan sembahyang atau ibadah Tri Sandhya.
ADVERTISEMENT
Sembahyang dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari untuk memuji kemuliaan serta menundukkan diri sebagai rasa bakti terhadap Sang Hyang Widhi Wasa. Kewajiban umat Hindu untuk melakukan sembahyang tercatat dalam kitab Hindu, yang berbunyi:
“Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan menjelma menjadi manusia ini, kesempatan yang sungguh sulit diperoleh, yang merupakan tangga untuk pergi ke sorga: segala sesuatu yang menyebabkan agar tidak jatuh lagi, itulah hendaknya dilakukan.”
Di samping itu, Mantram Tri Sandya juga menjadi permohonan ampun kepada Sang Hyang Widhi lewat dewa dan dewi. Melalui pembacaan mantram tersebut, umat Hindu mengaku bahwa mereka adalah hamba yang lemah dan membutuhkan pengampunan serta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun dewa dan dewi yang disebutkan dalam Mantram Tri Sandya, yaitu Dewa Siwa, Brahma, Mahadewa, Rudra, Wisnu, Narayana, Bhur, Bhuva svah, dan Purusa. Mantram Tri Sandya dapat dibacakan di mana saja, baik rumah, sekolah, pura, dan lainnya.
Bunyi Mantram Tri Sandya
Berikut bunyi Mantram Tri Sandya yang dikutip dari Skripsi Tri Sandya dalam Agama Hindu: Studi Analisa tentang Pelaksanaan dan Manfaatnya tulisan Khairul Anuar bin Mat Isa:
ADVERTISEMENT
“Om bhur bhvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat”
“Om Narasyana evedam sarvam
yad bhutam yac ca bhavyam
niskalanko niranjano nirvikalpo
nirakhyatah suddo deva eko
Narayano na dvitiyo’sti kascit”
“Om tvam sivah tvam mahadevah
isvarah paramesvarah
brahma visnusca rudrasca
purusah parikirtitah”
“Om papo’ham papakarmaham
papatma papasambhavah
trahi mam pundarikaksa
sabahyabhyantarah sucih”
“Om ksamasva mam mahadeva
sarvaprani hitankara
mam moca sarva papebyah
palayasva sada siva”
“Om ksantavyah kayiko dosah
ksantavyo vaciko mama
ksantavyo manaso dosah
tat pramadat ksamasvamam”
“Om santih, santih, santih, Om”
(GTT)