Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Mitos Valentine, dari Ciptaan Perusahaan hingga Tradisi Lupercalia
13 Februari 2021 13:40 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Valentine menjadi momen istimewa bagi banyak orang, khususnya para pasangan. Momen tersebut seringkali dimanfaatkan untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orang terkasih. Tahun 2021, Valentine jatuh pada Minggu (14/2).
ADVERTISEMENT
Perayaan Valentine kerap dikaitkan dengan sejumlah tradisi, mulai dari memberikan cokelat, kado, bunga, kartu ucapan, hingga makan malam atau kencan romantis bersama pasangan.
Namun tidak hanya tradisi, perayaan Hari Valentine sebenarnya juga menyimpan sejumlah mitos yang masih dipercaya oleh beberapa orang.
Lalu, apa saja mitos terkait Hari Valentine? Simak ulasannya berikut ini.
Diciptakan oleh Perusahaan Kartu Ucapan
Mengutip Washington Post, mitos mengatakan bahwa hari Valentine merupakan ciptaan dari sebuah perusahaan kartu ucapan. Mitos ini mencuat karena film Eternal Sunshine of the Spotless Mind yang rilis pada 2004.
Dalam film tersebut, karakter Jim Carrey yang bernama Joel mengatakan bahwa Valentine diciptakan oleh perusahaan kartu ucapan. Sejak saat itu, beberapa orang mulai mempercayai dialog film tersebut.
ADVERTISEMENT
Memberi Parfum Memicu Perpisahan
Banyak pasangan yang menghindari pemberian parfum sebagai hadiah Valentine. Ini karena pemberian parfum di hari Valentine dipercaya dapat menyebabkan putusnya hubungan asmara.
Cupid Bukan Bayi Gemuk
Cupid Valentine digambarkan sebagai sosok bayi gemuk dengan pipi kemerahan dan cawat. Namun sebuah mitos menyebutkan bahwa Cupid merupakan inkarnasi Romawi dari dewa Yunani Eros. Dewa tersebut bertubuh tinggi, besar, atletis, dan memiliki sayap.
Pada zaman Renaissance, seniman mulai menggambarkan Cupid sebagai sosok bayi gemuk bersayap yang lucu. Sosok lugu tersebut pun bertahan hingga saat ini.
Tradisi Lupercalia
Mengutip Washington Post, perayaan Valentine kerap dikaitkan dengan tradisi Lupercalia yang dirayakan oleh orang Romawi pada pertengahan Februari.
Dalam tradisi Lupercalia, para gadis muda dicambuk oleh pria menggunakan tali yang dibuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan. Perayaan ini dilakukan untuk meningkatkan kesuburan wanita. Pada akhir abad ke-5, perayaan tersebut dikecam dan dilarang oleh Paus Gelasius I.
ADVERTISEMENT
(GTT)