Konten dari Pengguna

Mengenal Nabi Syuaib, Nabi yang Dapat Mendatangkan Gempa Dahsyat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
24 Januari 2023 12:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ada 25 nabi dan rasul Allah SWT yang perlu diimani umat Islam. Nabi dan rasul tersebut diberikan mukjizat masing-masing oleh Allah, salah satunya nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat.
ADVERTISEMENT
Mengutip Hikmah Kisah Nabi dan Rasul tulisan Ridwan Abdullah Sani, dkk., nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat adalah Nabi Syuaib. Beliau adalah rasul ke-14 yang diutus oleh Allah SWT untuk golongan bangsa Arab yang tinggal di daerah bernama ‘Ma’an’, pinggir Negeri Syam. Mereka dikenal sebagai kaum Madyan.
Kaum Madyan adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan menyembah “Aikah”, yaitu sebatang pohon yang dikelilingi oleh kebun-kebun. Mereka juga suka berkhianat, tidak jujur dalam timbangan dan takaran, serta doyan menimbun harta.
Itu mengapa Allah SWT mengutus Nabi Syuaib untuk mengajak kaum Madyan ke jalan yang benar, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya, dan menjauhi perbuatan buruk yang merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hanya ada beberapa orang yang mengikuti ajarannya. Sisanya masih saja menyekutukan Allah SWT dan berbuat zalim.

Kisah Nabi Syuaib, Nabi yang Dapat Mendatangkan Gempa Dahsyat

Ilustrasi nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat. Foto: Pexels
Mengutip buku Kisah Para Nabi susunan Ibnu Katsir, hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Syuaib dalam menjalankan risalah kenabiannya adalah melarang kaumnya dari perilaku-perilaku yang tidak pantas dilakukan. Beliau mengingatkan bahwa Allah akan mencabut kenikmatan mereka dalam kehidupan di dunia.
Jika masih terus-menerus melakukan kejahatannya, mereka akan menerima azab yang sangat pedih di akhirat nanti dan mendapat siksaan yang sangat menyakitkan.
Namun, ancaman tersebut tidak dihiraukan masyarakat kaum Madyan, bahkan justru mencemooh Nabi Syuaib dengan berkata: "Hai Syuaib, apakah shalatmu menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya, kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal."
ADVERTISEMENT
Berulang kali diperingatkan, namun hati kaum Madyan yang telah mati tetap enggan menerima ajakan Nabi Syuaib. Mereka menuduh Nabi Syuaib sebagai tukang sihir yang ulung sekaligus menantangnya untuk menurunkan azab.
Allah pun mengabulkan tantangan mereka dengan menurunkan azab kepada kaum Madyan. Dia memerintahkan kepada Nabi Syuaib untuk meninggalkan kota bersama orang-orang beriman. Dengan hati yang sedih, Nabi Syuaib meninggalkan kaum Madyan bersama pengikutnya.
Ilustrasi nabi yang dapat mendatangkan gempa dahsyat. Foto: Pexels
Setelah itu, Allah menurunkan udara sangat panas yang mengeringkan kerongkongan. Udara tersebut juga mampu membakar kulit dan tidak dapat dihindari dengan berteduh di bawah atap rumah atau pohon-pohon.
Meski tersiksa dengan azab tersebut, mereka tetap tidak mau beriman kepada Allah. Kemudian, datanglah gumpalan awan hitam tebal di atas kepala mereka. Kaum Madyan bergembira karena mengira azab yang diberikan telah berakhir dan hujan akan segera datang.
ADVERTISEMENT
Seluruh kaum Madyan pun berbondong-bondong berteduh di bawah awan tersebut. Namun, alangkah terkejutnya mereka karena bukan air yang turun, melainkan percikan api diiringi dengan suara petir dan gemuruh ledakan dahsyat yang sangat memekakkan telinga.
Pada saat itu, tanah bergoyang dengan kuatnya hingga mereka berjatuhan dan tertimbun. Semua bangunan pun rata dengan tanah. kota Madyan hancur, tak ada bangunan atau kehidupan manusia yang tersisa.
(ANS)