Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Najis Ainiyah dan Najis Hukmiyah beserta Contohnya
6 Maret 2023 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Najis hukmiyah dan najis ainiyah adalah bagian dari najis mutawasitah. Berdasarkan kekuatan dan sumbernya, najis dibagi menjadi tiga macam, yakni najis mughallazhah, mukhaffafah dan mutawassitah.
ADVERTISEMENT
Najis mughalladzah adalah najis yang paling berat. Najis ini berasal dari anjing dan babi . Sedangkan najis mukhaffafah adalah najis yang paling ringan, penyebabnya adalah air seni anak laki-laki yang belum makan apapun selain ASI.
Sedangkan najis mutawasitah adalah najis dengan kekuatan yang sedang. Sumber najis mutawasitah adalah yang berasal dari selain anjing, babi, dan air seni anak laki-laki yang belum makan apapun selain ASI.
Najis Hukmiyah dan Najis Ainiyah
Mengutip buku Mura'atul Ibadah Fi At-Thaharah Wa Sholat karya Ibnu Asrori Najis dan Siti Sulaikho, najis mutawasitah berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua macam, yakni najis hukmiyah dan najis ainiyah. Perbedaan najis hukmiyah dan najis ainiyah adalah:
1. Najis Hukmiyah
Najis hukmiyah adalah najis yang tidak terlihat warna, bau, dan rasanya. Namun, orang tersebut meyakini dan mengetahui bahwa suatu benda telah terkena najis.
ADVERTISEMENT
Contoh dari najis hukmiyah adalah air kencing yang telah mengering. Air kencing yang mengering tidak akan tampak zatnya dan baunya akan samar. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi kenajisannya.
Meskipun telah mengering, air kencing tersebut tetap najis dan wajib untuk disucikan. Cara membersihkan najis hukmiyah adalah membasuh benda atau bagian yang terkena najis dengan air yang mengalir hingga kita meyakini bahwa najisnya telah menghilang.
2. Najis Ainiyah
Najis ainiyah adalah najis yang tampak warna, bau, dan rasanya. Cara menyucikan najis ainiyah adalah dengan menghilangkan seluruh atau salah satu sifatnya saja. Apabila bau dan warnanya sulit untuk dihilangkan dengan cara dikerok, digosok maupun di cuci dengan sabun, maka hukumnya dimaafkan.
Contoh najis ainiyah yang dimaafkan adalah darah yang menempel di baju. Apabila najis tersebut telah dibasuh menggunakan air dan sabun hingga baunya menghilang, namun warnanya belum hilang dari bajumaka najis tersebut masuk kategori najis ainiyah yang termaafkan.
ADVERTISEMENT
(PHR)
Live Update