Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pakaian Adat Suku Baduy yang Dikenakan Jokowi saat Sidang Tahunan MPR
16 Agustus 2021 14:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Busana yang saya pakai adalah busana pakaian adat Baduy. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai," ujar Jokowi saat mengakhiri pidatonya di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/8), dilansir kumparanNews.
Jokowi juga berterima kasih kepada Ketua Adat Masyarakat Baduy, Jaro Saija, yang telah menyiapkan baju tersebut untuk dipakai di momen tersebut.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Jaro Saija, Ketua Adat Masyarakat Baduy, yang telah menyiapkan baju adat ini," tambahnya diiringi tepuk tangan dari anggota MPR, DPR, dan DPD yang hadir secara fisik.
ADVERTISEMENT
Selain pakaian adat Suku Baduy, Jokowi juga memakai atribut pelengkap berupa tas khas Suku Baduy yang terbuat dari kulit kayu pohon terep. Lantas, seperti apakah pakaian adat Suku Baduy lainnya? Simak ulasan berikut.
Pakaian Adat Suku Baduy
Dilansir akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden @KSPgoid, pakaian adat Suku Baduy terdiri atas telekung, kutung, beubeur, dan samping aros. Keseluruhannya merupakan atribut lengkap pakaian adat Baduy.
Telekung adalah ikat kepala, kadang disebut koncer atau roma dan merupakan hasil tenun masyarakat Baduy. Kemudian, kutung adalah baju berlengan panjang tanpa kerah atau yang juga disebut jamang sangsang. Sedangkan, beubeur merupakan ikat pinggang berupa selendang kecil. Terakhir, samping aros merupakan sarung warna nila bergaris putih yang dipakai sebatas lutut.
ADVERTISEMENT
Yang dikenakan Jokowi merupakan jenis pakaian adat khas masyarakat Baduy Luar, yakni berupa baju kampret bewarna hitam atau biru tua. Berbeda dengan baju adat Suku Baduy Dalam yang berwarna putih.
Jokowi juga memakai atribut pelengkap pakaian adat Suku Baduy berupa tas yang terbuat dari kulit kayu pohon terep. Tas yang disebut koja atau jarog ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Suku Baduy. Koja berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan dan sering dibawa kemana saja.
Pakaian adat Suku Baduy terbuat dari bahan yang didapat dari alam sekitar. Proses pembuatannya dimulai dari menanam biji kapas hingga panen. Selanjutnya, biji kapas dipintal hingga menjadi benang. Kapas yang telah menjadi benang lalu ditenun oleh para perempuan Suku Baduy hingga menjadi bahan pakaian. Bahan inilah yang nantinya akan dibuat menjadi baju adat dan atribut pelengkap lainnya.
ADVERTISEMENT
(AFM)