Mengenal Pangolin, Satu-Satunya Mamalia Bersisik yang Banyak Diperdagangkan

Ilustrasi Pangolin adalah. Foto: unsplash.com

Pangolin atau biasa disebut dengan trenggiling adalah mamalia yang bentuknya menyerupai reptil. Mamalia ini menggunakan sisiknya untuk melindungi dirinya dari pemangsa di alam liar.

Ketika terancam, pangolin mempertahankan diri dengan cara menggulung badannya hingga membulat seperti bola dan mengeluarkan cairan yang berbau dari pangkal ekornya.

Dalam buku Biodiversitas di Kampus IPB University: Mamalia, Burung, Amfibi, Reptil, Kupu-Kupu dan Tumbuhan oleh Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, M.Sc. dijelaskan, pangolin adalah hewan yang memiliki panjang tubuh 79-88 cm dan tubuhnya tertutupi sisik runcing, mulai dari atas lubang hidung hingga ekor.

Pangolin hidup di beberapa tipe habitat, mulai dari hutan primer, sekunder, hingga savana. Hewan ini dapat memanjat pohon dengan gesit dan lincah meskipun tergolong ke dalam hewan terestrial yang tinggal di dalam lubang.

Ilustrasi Pangolin adalah. Foto: unsplash.com

Makanan dan Proses Reproduksi Pangolin

Mengutip buku Biogeografi karangan Dr. Muhammad Zid, M.Si., Ode Sofyan Hardi, M.Si., M.Pd., makanan pangolin adalah semut, rayap, larva, dan serangga lain yang merayap. Mereka menggali gundukan tanah dengan cakar depannya yang kuat. Hewan ini memiliki moncong yang panjang dengan ujung mulut kecil tidak bergigi.

Karena itu, pangolin mengambil makanan dengan lidahnya yang panjang, bergetah, dan lengket. Panjang lidah pangolin bahkan bisa melebihi tubuhnya sendiri.

Menyadur laman National Geographic, pangolin baru mencapai usia kematangan seksual sekitar dua tahun. Pangolin jantan dan betina hanya bersama ketika kawin dan melahirkan anak. Beberapa ayah pangolin akan tinggal dan menjaga sarang sampai anaknya mandiri.

Bayi pangolin dilahirkan dengan sisik yang lunak dan baru akan mengeras di usia dua hari. Mereka akan terus bersama induknya hingga disapih di usia tiga minggu.

Ilustrasi Pangolin adalah. Foto: unsplash.com

Pangolin Banyak Diperdagangkan di Dunia

Sebagai mamalia pemalu dan tidak berbahaya, pangolin menjadi hewan yang mudah diburu untuk diperdagangkan. Dalam laman World Wildlife Fund, pangolin merupakan salah satu mamalia yang paling banyak diperdagangkan di Asia dan semakin meningkat di Afrika.

Akibat fenomena ini, 186 peserta Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) membuat kesepakatan pada 2016 untuk melarang perdagangan satwa liar, termasuk pangolin.

Sayangnya, kesepakatan tersebut masih tak menurunkan angka perburuan dan perdagangan liar pangolin di Asia. Pada April 2019, dilakukan penyitaan terhadap 14,2 ton sisik pangolin di Singapura yang diduga berasal dari Nigeria.

Sebagian besar dari pelakunya menggunakan pangolin untuk bahan baku pembuatan obat tradisional Tiongkok. Caranya adalah dengan mengeringkan sisiknya, lalu digiling menjadi bubuk yang dapat diubah menjadi pil.

Sisik pangolin dinilai ampuh untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari kesulitan menyusui hingga radang sendi. Selain sisiknya, daging pangolin juga diolah menjadi makanan lezat.

(DND)