Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pemecah Rumus Helmholtz, Rumus Matematika Paling Rumit di Dunia
9 Desember 2022 9:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Helmholtz membahas tentang persamaan diferensial parsial tipe eliptik yang melibatkan variabel ruang dan mempertimbangkan masalah nilai batas. Teori ini diciptakan pertama kali oleh seorang fisikawan asal Jerman bernama Hermann von Helmholtz yang hidup pada tahun 1800-an.
Tak disangka, rumus Helmholtz yang selama ini dihindari oleh ilmuwan dunia ternyata bisa dipecahkan oleh ilmuwan asal Indonesia yang bernama Yogi Ahmad Erlangga. Beliau memecahkan persamaan tersebut dengan bantuan dana dari Shell, perusahaan energi terbesar asal Belanda.
Erlangga merupakan seorang praktisi sekaligus pengajar yang menyelesaikan studi S1 nya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bagaimana cara beliau menyelesaikan rumus Helmholtz? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.
Sejarah Pemecahan Rumus Helmholtz
Yogi Ahmad Erlangga merupakan seorang ilmuwan yang cinta dengan dunia penerbangan dan matematika. Hal ini membuat Erlangga berhasil memecahkan persamaan matematika yang tersulit di dunia, yaitu Helmholtz.
Di bawah bimbingan Profesor Dr. Vees Vuik, beliau berhasil memecahkan rumus Helmholtz yang sudah 30 tahun lamanya belum terpecahkan. Persamaan ini banyak dihindari para ilmuwan karena terkenal sangat rumit dan memusingkan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tips Sukses Kuliah S1 S2 dengan Biaya Sendiri karya Tri Yuwono (2020), penelitian Erlangga dalam memecahkan rumus Helmholtz menghabiskan biaya yang sangat besar, yakni sekitar Rp6 miliar. Semua biaya tersebut ditanggung penuh oleh Shell yang bekerja sama dengan Delft University of Technology tempat beliau kuliah.
Meskipun hasil penemuan Erlangga terpilih sebagai penelitian terbaik di Belanda, namun ia tidak mau mematenkan temuannya tersebut. Alasannya yaitu agar peneliti lain bisa mengembangkan ilmu pengetahuan lebih luas lagi.
Beliau tidak ingin menghambat perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya dengan cara mematenkan hasil temuannya tersebut. Erlangga berharap temuannya dapat dimanfaatkan sebesar-sebesarnya dan dimiliki oleh masyarakat secara umum.
Hasil penelitian Erlangga saat kuliah di Delft University of Technology disambut baik oleh banyak industri di dunia. Temuan ini juga menjadi angin segar bagi dunia penelitian.
Penemuan Erlangga sangat bermanfaat untuk industri yang menggunakan sifat gelombang seperti industri minyak, penerbangan, blue-ray disc, dan aplikasi laser. Sebagaimana diketahui, selama ini perusahaan minyak menghabiskan biaya yang fantastis untuk mengukur dan mencari sumber minyak-minyaknya.
ADVERTISEMENT
Berkat temuan Helmholtz ini, perusahaan minyak akhirnya bisa 100 kali lebih cepat menemukan lokasi minyak di dalam Bumi. Hal ini tentu membuat prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Selain menemukan sumber minyak, persamaan Helmholtz juga bisa diaplikasikan dalam berbagai industri. Mengutip jurnal berjudul Analisis Persamaan Helmholtz pada Koordinat Kartesian susunan Sefty Faradillah (2011), persamaan ini digunakan untuk mendeskripsikan perilaku gelombang secara umum.
(MSD)