Mengenal Pengertian Chauvinisme, Loyalitas Tanpa Batas Terhadap Tanah Air

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 Juni 2020 15:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Joseph Stalin. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Joseph Stalin. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Chauvinisme adalah bentuk rasa cinta, bangga, fanatisme, dan loyalitas yang tinggi terhadap Tanah Air (negara) tanpa melihat dan mempertimbangkan pandangan orang. Sikap fanatisme yang dimiliki seorang penganut chauvinisme dapat merendahkan negara atau bangsa lain.
ADVERTISEMENT
Istilah chauvinisme mulai muncul sekitar tahun 1960. Pada awalnya, chauvinisme dikenal sebagai bentuk pandangan agresif pria terhadap wanita. Pencetus chauvinisme adalah Nicolas Chauvin, seorang tentara setia Napoleon Bonaparte. Walaupun di saat Napoleon kalah, Chauvin tetap setia kepadanya.
Istilah tersebut akhirnya muncul dengan sebutan yang dikonsepkan mirip dengan nama Chauvin. Pengertian Chauvinisme ada berbagai macam menurut para ahli.
Menurut St. Times, chauvinisme adalah rasa cinta Tanah Air secara berlebihan dengan mengagung-agungkan bangsa sendiri sehingga merendahkan bangsa lain. Ada pendapat lain menurut Inovania, chauvinisme memiliki definisi sebagai sebuah istilah yang dipergunakan merujuk pada sebuah kesetiaan yang ekstrem terhadap sesuatu tanpa mempertimbangkan alternatif lain.
Meskipun begitu, ada dampak positif dari chauvinisme. Dampak positif tersebut adalah dapat mempersatukan warga negara menjadi satu kesatuan yang tunduk akan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Namun juga tidak dapat dimungkiri bahwa tetap ada dampak buruk dari chauvinisme. Beberapa dampak buruk dari chauvinisme adalah sebagai berikut.
• Dapat merusak perdamaian dunia.
• Menimbulkan peperangan antar bangsa dan negara.
• Menjadikan jiwa seseorang lebih tertutup dan sulit bersosialisasi.
• Menjadikan pemimpin menjadi tidak takut untuk menyerang bangsa lain demi kekuaasaan.
• Menjadikan seseorang tidak dapat berpikir hal-hal baik tentang bangsa lain.
• Lebih mengarah untuk melupakan Tuhan Yang Maha Esa.
Inti dari pengertian chauvinisme adalah loyalitas tanpa batas yang berlebihan terhadap negara. Orang-orang yang menganut chauvinisme memiliki ciri sebagai berikut.
1. Fanatik terhadap negara sendiri.
2. Suka menganggap rendah bangsa lain.
3. Pemimpin cenderung revolusionis dan diktatoris.
ADVERTISEMENT
4. Membenci bangsa berdaulat lainnya.
5. Dipergunakan untuk melancarkan tujuan tertentu.
(AYA)