Konten dari Pengguna

Mengenal Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 Maret 2021 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Sholat Ashar di Masjid Segitiga Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Sholat Ashar di Masjid Segitiga Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuan manusia hidup di dunia tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini tercantum dalam Alquran surat Adz Dzariyat ayat 56 yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Dahsyatnya Shalat Tasbih karya Misbahus Surur (2009), ibadah adalah tunduk, patuh, dan cinta sempurna kepada Allah. Sedangkan menurut Zurinal (2008) dalam Fiqh Ibadah, ibadah artinya melakukan segala sesuatu yang disukai Allah dan yang diridhainya, baik perkataan maupun perbuatan lahir batin.
Di samping pengertian umum tersebut, ternyata para ulama ushul fikih membagi ibadah menjadi dua bentuk, yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Berikut ini adalah penjelasannya:

Ibadah Mahdhah

com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
Misbahus Surur (2009: 27) menjelaskan bahwa ibadah mahdhah adalah ibadah yang dilakukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan kata lain hubungan vertikal. Ciri-cirinya adalah semua ketentuan dan aturan pelaksanaannya ditetapkan secara rinci melalui Alquran dan hadits.
Sedangkan dari jurnal Peranan Pembelajaran Modeling dalam Meningkatkan Keterampilan Beribadah Siswa di MAN 3 Medan tulisan Rahmmad Jamil (2017), dalam ibadah mahdhah perintah dan larangannya sudah jelas secara zahir dan tidak memerlukan penambahan atau pengurangan apapun.
ADVERTISEMENT
Bentuk ibadahnya ditetapkan oleh dalil-dalil yang kuat, dan ketentuan-ketentuan hukumnya berkaitan dengan bidang ubudiyah (sikap penghambaan) dan ibadah khusus. Ibadah dalam arti khusus adalah ibadah yang berkaitan dengan rukun Islam seperti syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji, serta bersuci dari hadas kecil maupun besar.
Jemaah haji menjaga jarak sosial saat melakukan Tawaf terakhir mereka, menandai berakhirnya ibadah haji, di Makkah, Arab Saudi, (2/8). Foto: Sultan Al-Masoudi/Handout via REUTERS
Terkait ibadah sholat, Rasulullah telah memerintahkan umatnya untuk mengikuti petunjuk yang beliau berikan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sholatlah kamu sebagaimana aku mengerjakan sholat” (HR Al Bukhari).
Contoh lainnya adalah ibadah haji. Rasulullah bersabda: “Ambillah contoh dari aku tentang cara-cara melakukan ibadah haji” (HR Abu Daud).

Ibadah Ghairu Mahdhah

Mengutip Misbahus Surur (2009: 28), ibadah ghairu mahdhah adalah ibadah yang tidak sekadar menyangkut hubungan dengan Allah, tetapi juga hubungan sesama makhluk. Yang dimaksud makhluk ini tidak terbatas pada manusia, tetapi juga dengan lingkungannya seperti binatang, tumbuhan, dan lain-lain.
Barasuara menanam bibit pohon cemara gunung di Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Jawa Timur, Senin (16/12). Foto: Anissa Maulida/kumparan
Dikutip dari Implementasi Budaya Disiplin Ibadah di MIN 3 Tulungagung tulisan Anggia Mar’atus Sholikah (2018), ghairu mahdhah atau ibadah umum adalah segala amalan yang diizinkan oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Artinya ibadah ini meliputi segala perbuatan manusia yang tergolong baik. Misalnya tersenyum, berdagang dengan cara yang halal, menjaga kelestarian lingkungan, belajar, sedekah, membuang paku dari jalan, memberi makan orang yang kelaparan, dan perilaku terpuji lainnya.
(ERA)