Konten dari Pengguna

Mengenal Piramida Makanan dan Tingkatannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Februari 2021 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh piramida makanan. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Contoh piramida makanan. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Dalam suatu ekosistem, jumlah pihak produsen akan jauh lebih banyak dari jumlah konsumen. Atau jika lebih diperinci, produsen lebih banyak dari konsumen tingkat I, konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II, dan seterusnya. Keadaan ini digambarkan dalam bentuk piramida yang dalam istilah biologi disebut dengan piramida makanan.
ADVERTISEMENT
Mengutip IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 1 untuk Kelas VII oleh Saktiyono (2004: 93), bentuk piramida makanan bersifat tetap. Apabila produsen berkurang, konsumen tingkat I juga akan berkurang. Begitu pula jika konsumen tingkat I berkurang, konsumen tingkat II berkurang juga, dan seterusnya.
Bentuk piramida makanan menggambarkan komposisi rantai makanan yang semakin ke atas, massanya akan semakin kecil. Hal ini terjadi agar ada keseimbangan dalam suatu ekosistem.
Setiap kelompok atau populasi makhluk hidup menempati tingkat tertentu berdasarkan sumber makanan atau sumber energinya. Tingkatan tersebut disebut dengan tingkat trofik.
Untuk lebih memahami piramida makanan, simak ulasan mengenai tingkatan piramida di bawah ini.

Tingkatan-tingkatan Piramida Makanan

Makhluk hidup yang memperoleh sumber makanan melalui langkah yang sama dianggap termasuk pada tingkat trofik yang sama. Suatu populasi makhluk hidup bisa menempati lebih dari satu tingkat trofik, tergantung sumber makanan yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Dalam ekosistem yang seimbang, jumlah populasi makhluk hidup dalam suatu tingkatan harus melebihi jumlah populasi makhluk hidup pada tingkatan selanjutnya. Misalnya, produsen harus berjumlah lebih banyak dari jumlah konsumen tingkat I, konsumen tingkat I harus lebih banyak dari konsumen tingkat II, dan seterusnya.
Rumput sebagai produsen dalam piramida makanan. Foto: Pixabay
Tumbuhan hijau merupakan produsen yang menerima sumber energi dari matahari. Tumbuhan kemudian menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis. Dalam proses tersebut, tumbuhan hanya memakai energi dari matahari dan CO2 dari udara. Karena itu, tumbuhan digolongkan dalam tingkat trofik pertama.
Sapi sebagai konsumen tingkat I memakan rumput. Foto: Pixabay
Produsen pada tingkat I kemudian akan dimakan oleh para hewan yang berada pada tingkat trofik ini, yaitu hewan herbivora. Contohnya adalah sapi, kambing, dan kelinci. Jumlah konsumen tingkat I yang terus meningkat akan memangkas jumlah rumput sebagai produsen. Namun, dengan adanya konsumen tingkat II, maka rumput dapat tumbuh lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Serigala sebagai konsumen tingkat II dalam piramida makanan.
Jika pada tingkatan sebelumnya diisi oleh hewan herbivora, maka pada tingkat ini diitempati oleh hewan karnivora seperti serigala, ular, dan sebagainya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsumen tingkat II yang memakan konsumen tingkat I akan membantu pertumbuhan produsen agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
Elang sebagai konsumen tingkat III dalam piramida makanan
Berada pada tingkatan tertinggi, hewan yang ada pada tingkat IV piramida makanan merupakan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik III dan sesama anggota tingkat trofik IV. Contoh hewan yang berada pada tingkat ini adalah elang.
(ADS)