Mengenal Rabu Abu: Lambang Pertobatan Umat Katolik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Februari 2020 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rabu Abu Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Rabu Abu Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tepat hari ini (26/2), umat Katolik merayakan Rabu Abu atau Ash Wednesday. Perayaan ini merupakan lambang dari pertobatan para jemaat. Saat merayakannya, mereka akan beribadah dan diberikan tanda salib dengan abu.
ADVERTISEMENT
Abu yang digunakan berasal dari hasil pembakaran daun palem saat perayaan Minggu Palem tahun sebelumnya. Abu tersebut dicampur dengan air atau minyak suci dan dioleskan di dahi jemaat dengan bentuk tanda salib.
Pemberian abu akan menandai hari pertama masa pra-paskah dan masa pertobatan selama 40 hari sebelum Paskah tanpa menghitung hari Minggu, atau 44 hari sebelum paskah jika menyertakan hari Minggu. Angka 40 juga melambangkan perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 hari dan juga puasa Tuhan Yesus selama 40 hari.
Abu dilambangkan sebagai pertobatan, kesedihan dan penyesalan. Itu sebabnya, saat memberikan abu, Pastor akan mengucapkan kalimat ‘Bertobatlah, dan percaya pada Injil”(Markus 1:15). Penggunaan abu juga mengingatkan lambang kefanaan manusia, seperti yang disebutkan dalam Kejadian 3:19, yang berbunyi “Ingat bahwa kamu berasal dari debu, dan kamu akan kembali menjadi debu”.
ADVERTISEMENT
Dulunya, abu juga digunakan untuk mengungkapkan perkabungan. Menurut Alkitab, cara untuk mengungkapkan kedukaan atas dosa dilakukan dengan menaburkan abu di kepala atau duduk di atas abu. Selain penggunaan abu, pertobatan juga dilakukan dengan doa dan puasa.
Umat Katolik yang berusia 18 hingga 60 tahun diwajikan untuk berpuasa dan pantang makan sampai kenyang pada hari Rabu Abu. Umat berusia 14 taun wajib melakukan pantang makan kenyang, sementara umat usia 18 keatas wajib berpuasa.
Puasa umat Katolik dilakukan dengan makan kenyang sekali dalam sehari, bisa saat makan pagi, siang atau malam. Sedangkan, pantangan wajib dilakukan di hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Agung tiba.
Setelah reformasi, tak hanya Gereja Roma Katolik yang menjalankan Rabu Abu. Beberapa gereja dengan berbagai aliran juga ikut merayakannya, seperti Methodist, Anglican, Baptist, Lutheran, Wesleyan, dan Reformed. (GTT)
ADVERTISEMENT