Mengenal Ragam Rumah Adat Bali dan Bangunan di Dalamnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
19 Februari 2021 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anjungan Bali di Taman Mini Indonesia Indah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anjungan Bali di Taman Mini Indonesia Indah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bali merupakan salah satu provisi di Indonesia dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Mulai dari pegunungan hingga pantai masih indah dan terawat. Tak heran, Bali menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Tak hanya keindahan alamnya saja, Bali juga masih kental akan budayanya. Hal tersebut terlihat dari tatanan kota serta adat istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, termasuk rumah adat Bali.
Jika berkunjung ke sana, kamu akan sering menjumpai rumah adat Bali. Rumah adat bali memiliki ciri khas gapura candi. Terdapat dua gapura yang berbentuk bangunan candi yang berhadap-hadapan. Gapura ini menjadi tempat masuk ke area halaman rumah.
Pada dasarnya rumah adat Bali bersumber pada Astha Kosala-kosili, yang di dalamnya terdapat falsafah Tri Hita Kirana. Filsafah tersebut menerangkan adanya tiga penyebab kebahagiaan, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.
Dilansir dari borneohouse.com, dari luar, rumah adat Bali terlihat seperti istana yang memanjang dan dikelilingi dengan tembok bata merah. Rumah adat Bali sendiri terdiri dari sembilan bangunan dengan fungsi yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Ingin tahu lebih lanjut tentang rumah adat Bali? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Sanggah/Merajan

Bangunan ini merupakan tempat suci yang didedikasikan untuk berdoa kepada Tuhan dan leluhur. Sanggah terletak di kawasan utama, tepatnya di sisi timur laut rumah adat Bali. Biasanya, dinding luar sanggah penuh dengan relief-relief sejarah yang memuat banyak pesan moral di dalamnya.

Meten/Bale Daja

Meten/Bale Daja adalah bangunan yang ditempati oleh anggota keluarga tertua, biasanya merupakan pendeta terhormat di pura keluarga. Meten terdiri dari satu kamar tidur dan teras.
Bangunan ini memiliki sejumlah relief burung merak atau lembu Bali pada bagian pintu dan jendelanya. Burung merak merupakan simbol orang terhormat dalam budaya Tionghoa, sedangkan lembu atau kerbau seperti yang kita ketahui merupakan salah satu hewan suci dan digunakan sebagai simbol penghormatan oleh masyarakat Bali.
ADVERTISEMENT

Bale Dauh

Bangunan ini merupakan tempat untuk semua anggota keluarga berkumpul, kecuali yang tertua yang terletak di daerah barat rumah. Karena itu, biasanya Bale Dauh berukuran lebih besar dari bangunan yang lain. Pada bangunan ini, terdapat banyak relief tanaman yang melambangkan kemakmuran dan kesatuan keluarga.

Bale Dangin/Bale Gede

Bale Dangin, rumah adat Bali Foto: Wikimedia Commons
Bale Dangin atau Bale Gede adalah bangunan terbuka di bagian timur rumah adat Bali. Bangunan ini memiliki tempat tidur berbahan kayu yang cukup besar untuk Manusa Yadnya, upacara ritual yang didedikasikan untuk membersihkan jiwa.

Sake Enem

Sake Enem merupakan bagian dalam rumah adat Bali yang digunakan untuk para tamu. Mirip dengan Bale Dangin, Sake Enem juga merupakan bangunan yang terbuka dengan tempat tidur berukuran besar di bagian tengahnya. Namun, ada beberapa daerah yang tidak menyediakan tempat tidur tersebut sehingga para tamu cukup duduk di atas tikar anyaman yang diletakkan di lantai.
ADVERTISEMENT
Sake Enem terletak di daerah Nista atau sisi selatan rumah adat Bali. Hal ini ditujukkan untuk menetralkan suasana buruk yang mungkin dibawa oleh para tamu.

Jineng/Lumbung

Jineng/lumbung adalah untuk menyimpan padi. Jineng diposisikan lebih tinggi dari bangunan lain. Biasanya, pada bangunan ini terdapat tangga kayu yang digunakan untuk mengambil beras.

Paon/Pewaregan

Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan untuk menyembelih hewan dan menebang pohon, seperti pisau, kapak, dan sebagainya. Paon terdiri dari dua area, yaitu area memasak dan area penyimpanan makanan serta peralatan masak.

Angkul-Angkul

Ilustrasi Angkul-angkul dalam rumah adat Bali Foto: Wikimedia Commons
Angkul-angkul adalah bangunan berupa gerbang yang terbuat dari sepasang bata merah dengan pintu kayu yang terletak di antaranya. Angkul-angkul memiliki atap berbentuk limas yang terbuat dari rumput kering. Biasanya, angkul-angkul lebih tinggi dari tembok yang mengelilingi rumah adat Bali.
ADVERTISEMENT
Di sisi kanan dan kirinya terdapat patung dengan kedua telapak tangan di depan dada sebagai simbol untuk menyambut masyarakat Bali yang datang.

Aling-Aling

Aling-Aling berupa bangunan berupa tembok kecil yang terletak antara Angkul-Angkul dengan pekarangan rumah. Aling-Aling berfungsi untuk menjaga privasi dari orang luar.
(ADS)