Mengenal Rukun Fi'li dan Rukun Sholat Lainnya yang Harus Dipenuhi

Ilustrasi rukun sholat. Foto: pixabay

Agar sholat menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT, umat Muslim harus memperhatikan rukun-rukunnya. Dalam ilmu fiqih, dikenal tiga rukun sholat yang utama, salah satunya adalah rukun fi’li.

Mengutip buku Terapi Shalat Sempurna oleh Ustad Ahmad Baei Jafaar (2008), rukun fi’li membahas tentang gerakan-gerakan sholat. Gerakan tersebut meliputi berdiri tegak, rukuk, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk tasyahud akhir.

Memerhatikan rukun fi’li sangatlah penting. Sebab, orang yang meninggalkan rukun ini, baik sengaja maupun lupa, sholatnya dianggap batal atau tidak sah.

Selain rukun fi’li, ada pula rukun sholat lainnya yang mesti diperhatikan. Apa saja? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Rukun Sholat

Rukun sholat terdiri dari tiga kategori utama, yakni rukun fi’li, rukun qalbi, dan rukun qauli. Seperti disebutkan sebelumnya, rukun fi’li adalah rukun yang membahas tentang gerakan sholat meliputi gerakan berdiri tegak, ruku, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk tasyahud akhir.

Ilustrasi rukun sholat. Foto: pixabay

Sementara rukun qalbi adalah rukun yang melibatkan hati. Disebutkan dalam buku Meraih Janji Allah dengan Shalat Khusyuk karya Siti Rahmah (2022), ada dua rukun qalbi yang harus diperhatikan yaitu niat dan tertib.

Niat termasuk dalam rukun qalbi karena melibatkan hati. Sedangkan tertib termasuk ke dalam rukun qalbi karena hati berperan memastikan semua rukun dilaksanakan secara tepat.

Kemudian, kategori rukun sholat yang ketiga adalah rukun qauli. Rukun ini membahas tentang perkataan dan bacaan-bacaan sholat.

Rukun qauli wajib dibaca hingga dapat didengar oleh telinga sendiri. Kecuali bagi imam, ada bacaan yang perlu dinyaringkan agar dapat didengar oleh makmum. Adapun rukun qauli terdiri dari:

Ilustrasi rukun sholat. Foto: pixabay

Secara lebih lengkap, rukun sholat dapat diurutkan menjadi 13 poin. Dikutip dari Panduan Sholat Wajib dan Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, berikut penjelasannya:

(MSD)