Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Rumah Adat Batak dan Keunikannya
24 Mei 2021 13:08 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan kebudayaan yang beragam, masing-masing daerah di Indonesia pun mempunyai rumah adat dengan keunikannya. Salah satunya adalah Rumah Bolon, rumah adat Batak di Provinsi Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Rumah Bolon berbentuk panggung dengan ruang atas yang dijadikan sebagai tempat tinggal. Ruangan tersebut dapat dihuni oleh 8 keluarga sekaligus.
Rumah adat Batak biasa digunakan untuk pertemuan keluarga besar dan sebagai tempat musyawarah kegiatan adat. Rumah Bolon memiliki makna yang berguna sebagai pegangan hidup.
Unsur Pembangun Rumah Adat Batak
Mengutip buku Rumah Adat Indonesia oleh D.C. Tyas, secara umum, unsur-unsur pembangun rumah adat Batak terdiri dari mangrade (bahan-bahan bangunan) yang dikerjakan secara marsirumpa (gotong royong tanpa pamrih). Adapun mangarade untuk rumah Batak yaitu:
1. Tiang kayu
Digunakan untuk membuat tiang-tiang rumah. Pemilihan tiang yang baik dilakukan dengan cara mamingning, yaitu mengetahui kenyaringan suara kayu dengan cara diketok.
Kayu yang menghasilkan suara paling nyaring digunakan untuk bagian rumah yang ditempati oleh keluarga dan tuan rumah. Sedangkan kayu dengan tingkat kenyaringan kedua untuk bagian rumah yang ditempati oleh anak-anak yang belum baligh. Dan kenyaringan kayu berikutnya secara berturut-turut digunakan untuk tiang bagian rumah yang ditempati anak tertua yang sedang berkeluarga dan tamu.
ADVERTISEMENT
2. Pondasi
Pondasi Rumah Bolon dibuat berbentuk segi empat dengan beberapa tiang penopang. Menurut kepercayaan orang Batak, rumah tidak akan kokoh berdiri tanpa letak pondasi yang kuat.
3. Pandingdingan (dinding)
Dinding rumah dibangun dengan bobot yang cukup berat, sesuai dengan kepercayaan Batak "ndang tartea sahalak sada pandingdingan". Artinya, diperlukan menjalin kerja sama dan kebersamaan di antara penghuni rumah dalam memikul beban yang berat.
4. Bungkulan
Yaitu rangka rumah bagian atas. Bungkulan ditopang oleh tiang ninggor, yang menjadi simbol kejujuran karena letaknya yang tegak lurus menjulang ke atas.
5. Arop-arop
Letaknya ada di bawah atap bagian depan. Arop-arop merupakan simbol pengharapan agar kelak akan mendapat hidup yang layak serta berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
6. Songsong boltok
Terletak di sebelah depan bagian atas, songsong boltok berfungsi untuk menahan atap agar tetap kokoh. Maknanya adalah bila tamu kurang berkenan terhadap sajian maupun perlakuan tuan rumah, sebaiknya dipendam dalam hati.
7. Ombis-ombis
Berfungsi sebagai alat pemersatu urur yang terbuat dari ijuk. Ini juga menjadi simbol bahwa dalam hidup, setiap manusia membutuhkan nasihat dan saran dari sesama. Ombis-ombis membentang dari belakang ke depan pada sisi kiri dan kanan rumah.
Bagian-bagian Rumah Adat Batak
Memasuki Rumah Bolon dapat melalui sebuah tangga yang terletak di bagian depan rumah dan melekat pada parhongkom. Tangga ini merupakan simbol kebanggaan, di mana tangga yang cepat aus menandakan seringnya tangga tersebut dilalui orang. Artinya, rumah itu sering dikunjungi tamu karena keramahan tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Adapun bagian-bagian rumah adat Batak terdiri dari:
Bagian depan
Bagian depan Rumah Bolon merupakan ruangan kecil berbentuk panggung yang digunakan sebagai tempat pargonsi (penabuh gendang Batak) saat diadakan pesta di rumah. Lantainya dibuat gulang-gulang (haling papan) agar lantai menjadi kokoh dan tidak mudah goyang.
Sementara itu, dinding rumah bagian depan biasanya dihiasi dengan gorga, yaitu ornamen berbentuk ukiran tradisional dengan menggunakan tiga warna cat.
Ada warna merah (narana) yang melambangkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan, warna putih (nabontar) yang melambangkan ketulusan dan kejujuran, serta warna hitam (naribong) yang melambangkan kerajaan dan kewibawaan.
Bagian tengah dan belakang
Di bagian tengah rumah dibangun para-para secara melintang. Di bagian bawahnya terdapat parlabian sebagai tempat rotan dan alat-alat pertukangan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, di bagian tengah rumah agak belakang terdapat talaga (lubang), yang terletak di dekat tungku. Lubang ini berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran lantai yang telah dibersihkan. Adapun bagian belakang rumah terdapat pangabang yang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi.
(ADS)