Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Sakramen Krisma Sebagai Penguatan Jiwa Umat Kristus
4 Oktober 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Agnes Ika Dewi dan Sugeng AP dalam buku bertajuk Pendidikan Agama Katolik untuk SMP 2 menyatakan bahwa sakramen merupakan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan umat manusia.
Sakramen juga dapat didefinisikan sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai keselamatan dari Allah. Biasanya, tanda sakramental dijelaskan dengan menggunakan simbol tertentu.
Aapa yang dimaksud dengan sakramen krisma? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.
Apa Itu Sakramen Krisma?
Kata Krisma berasal dari bahasa Yunani, yakni khrisma yang artinya pengurapan atau minyak untuk pengurapan. Mengutip buku Sakramen-sakramen dalam Gereja karya Silvester Susianto Budi, MSF, sakramen krisma berupaya menguatkan orang yang telah dibaptis untuk menjadi saksi Kristus dan menyebarkan iman dengan perkataan serta perbuatannya.
Penguatan jiwa dengan sakramen krisma dapat dilihat dari kisah para rasul. Walaupun sudah menerima rahmat Allah, mereka dikuatkan secara istimewa pada hari Pantekosta saat Roh Kudus turun atas mereka. Karunia Roh Kudus ini turun melalui penumpangan tangan. Seperti tertulis pada Kisah Para rasul 8:14-17 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
"Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.
Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus . Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."
Sakramen krisma biasanya diberikan dengan pengurapan minyak krisma di bagian dahi oleh Uskup. Ketika meletakkan tangan di atas dahi, Uskup akan mengucapkan kalimat yang tertulis dalam buku liturgi, yaitu:
"Aku menandai engkau dengan tanda salib dan menguatkan engkau dengan minyak suci atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus."
ADVERTISEMENT
Minyak yang digunakan dalam sakramen tersebut harus diberkati terlebih dahulu oleh Uskup ketika Misa Krisma. Kemudian, minyak itu dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang diberikan label Sanctum Chrisma (SC). Minyak ini wajib diperbarui setiap tahun.
Seperti diketahui, sakramen krisma hanya bisa dilakukan oleh Uskup. Namun jika seorang imam diberikan wewenang oleh Uskup Disosesan untuk menerimakan sakramen penguatan, maka dia bisa melakukan sakramen tersebut.
Tanpa wewenang itu, maka tindakan sakramen oleh imam akan dianggap tidak sah. Perlu diketahui pula bahwa wewenang tersebut hanya berlaku di wilayah paroki masing-masing.
Mengutip buku Dari Keluarga untuk Gereja oleh Jacobus Tarigan, penerimaan sakramen krisma biasanya digelar dalam Paroki dua tahun sekali. Penerimaan ini diberikan untuk mereka yang minimal berusia 13 tahun dan sudah dibaptis.
ADVERTISEMENT
Nantinya, penerimaan sakramen krisma akan dicatat dalam Buku Penguatan milik paroki, di mana penerimaan sakramen tersebut berlangsung.
Pastor Paroki tempat penerimaan sakramen harus menyampaikan data sakramen terkait pada Pastor Paroki tempat baptisan, sehingga data tercatat di Buku Baptis.
(GTT)